Unida Lantik 631 Wisudawan dan Kukuhkan Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen

Foto bersama Unida usai pelantikan 631 wisudawan dan pengukuhan pengukuhan Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen (Dok.Unida)

BOGOR – Sebanyak 631 wisudawan Universitas Djuanda (Unida) Bogor resmi dilantik. Gelaran wisuda ke-48 yang dilaksanakan Puri Begawan, Kota Bogor kemarin itu, juga dibarengi dengan pengukuhan Prof Sri Harini sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen.

Rektor Unida, Prof Mohamad Ali Fulazzaky, dalam laporannya mengungkapkan bahwa pada wisuda ke-48 ini rata-rata IPK di jenjang S1 yakni sebesar 3.32 dan untuk S2 rata-rata IPK sebesar 3.72.

Adapun capaian IPK tertinggi untuk S1, kata dia, adalah 3.89 dan IPK tertinggi untuk S2 adalah 4.00. Sedangkan Masa studi S1 tercepat ditempuh dalam waktu 3 Tahun 5 Bulan 10 hari, dan masa studi S2 tercepat ditempuh dalam waktu 1 tahun 5 bulan 30 hari.

“Atas nama Insan Akademik Unida, saya selaku Rektor mengucapkan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati serta kepada keluarga dan kerabat, khususnya kepada para orang tua dan wali. Semoga ilmu dengan gelar sarjana yang saudara raih dapat diamalkan dan dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi, keluarga, bangsa dan agama,” kata Mohamad Ali Fulazzaky dalam keterangan tertulis yang diterima PAKAR, Kamis (12/10).

“Kami yakin dengan bekal ilmu yang saudara raih dari UNIDA insyaAllah dapat mendorong saudara menjadi pemimpin masa depan yang mampu menggenggam dunia untuk meraih akhirat,” sambungnya.

Pada kesempatan ini, Mohamad Ali Fulazzaky, juga menyampaikan mengenai kemajuan Unid, di antaranya berkaitan dengan peningkatan mutu Sumber Daya Insani (SDI).

Sebagai langkah nyata dalam meningkatkan akreditasi menuju Unida unggul 2026, upaya-upaya terus dilakukan. Tidak terkecuali melalui kolaborasi dan kemitraan dalam negeri maupun internasional yang terus ditingkatkan oleh UNIDA, tentu saja selain dalam pencapaian visi-misi, juga bentuk adaptif di era revolusi industri 4.0 menuju era society 5.0.

Lebih lanjut dia mengatakan, penguatan institusi terus dilakukan secara berkelanjutan melalui jejaring kerja sama dengan institusi perguruan tinggi (PTN/PTS), pemerintah maupun swasta baik di dalam negeri maupun luar negeri, sehingga pengakuan terhadap eksistensi UNIDA dalam lingkup nasional, regional dan internasional tetap terpelihara dengan baik.

“Adalah keputusan yang tepat apabila kami mengajak masyarakat luas untuk bergabung dengan UNIDA baik dalam bentuk mengikuti pendidikan pada semua jenjang yang tersedia (S1, S2, dan Sekolah Vokasi) maupun dalam bentuk jalinan kerja sama dalam bidang penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta kegiatan bermanfaat lainnya untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera serta berkeadilan,” tegas Mohamad Ali Fulazzaky.

Pada kesempatan yang sama, hadir memberikan sambutan, Ketua Umum Yayasan Pendidikan Amaliah Djuanda, Bambang Widjojanto. Dia mengatakan, wisuda adalah akhir dari pengetahuan teoritis dan awal dari kehidupan yang senyatanya.

Menurutnya, para wisudawan/wisudawati sudah mengetahui dan memahami, dunia saat ini tengah terus bergerak dinamis, tatanan global berada dalam pusaran perkembangan teknologi komunikasi, transformasi dan informasi.

Oleh karena itu, sebagai lulusan Kampus Bertauhid, harus tetap terus menjadi seorang pembelajar sejati sebagai konsekuensi dari ketauhidan sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk menuntut ilmu selama hidup hingga kelak diujung hayat-dikandung badan.

“Kami meyakini, kalian dapat mencapai apa pun yang kamu inginkan dalam hidup. Yang harus kalian lakukan adalah percaya bahwa kamu bisa. Kami percaya kalian bisa menggapainya. Salah satu hal penting yang juga harus diketahui, kalian adalah calon pemimpin masa depan. Kepemimpinan saudara akan punya pengaruh besar bagi kehidupan rakyat dan kehebatan bangsa ini; dan untuk itu, mulailah segala sesuatu dengan niat yang benar dengan begitu saudara tidak akan melakukan sesuatu yang melanggar hukum dan tidak melakukan transaksi kehidupan dengan kuasa kegelapan,” tuturnya.

Di akhir sambutannya, Bambang Widjojanto berpesan kepada para wisudawan dan wisudawati untuk tidak melupakan almamater, menjaga nama baik Unida dengan cara terus meningkatkan kompetensi, menjaga integritas dan senantiasa memberi kontribusi terbaik bagi kemaslahatan publik.

“Yang juga sangat penting, kendati sudah di wisuda, kita harus tetap berkomunikasi dan membangun kolaborasi. Universitas Djuanda dengan senang hati membuka kedua belah tangannya; dan akan siap, bersama saudara-saudara di setiap perjalanan karirnya di masa yang akan datang,” ujar Bambang Widjojanto.

Sementara itu, Chancellor Unida, Prof Martin Roestamy turut menyampaikan selamat kepada Prof Sri Harini yang telah dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen.

Martin Roestamy mengatakan, Apa yang telah diraih oleh Sri Harini patut menjadi contoh bagi seluruh dosen untuk terus mau berjuang mencapai cita-cita.

“Kami sampaikan bahwa langkah yang telah ditempuh oleh Profesor Sri Harini dan kawan-kawan guru besar lainnya adalah uswah hasanah dapat diteladani dan diikuti oleh para doktor yang saat ini sedang berjuang. Saya selaku Ketua Pembina Yayasan berharap para dosen dapat segera sukses meraih cita-cita dan kami 24 jam siap mendukung langkah guna mencapai cita-cita akademisi Unida seperti yang kita lakukan selama ini,” ungkapnya.

Martin Roestamy kemudian menyampaikan selamat kepada wisudawan dan wisudawati yang dilantik hari ini. Dia berharap, para wisudawan dan wisudawati dapat menerapkan ilmu yang didapat untuk turut serta berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan agama.

Dia mengingatkan agar para wisudawan dan wisudawati untuk meneladani akan sosok Ir. H. R. Djuanda Kartawijaya, seorang pahlawan yang berasal dari daerah Pasundan, pejuang kebanggan warga Jawa Barat dan pahlawan Nasional Indonesia.

“Nama Djuanda terus akan saudara bawa sampai ke akhirat. Anda mulai meniti karir, berkembang, sukses dan menikmati hasil kesuksesan Anda semasa hidup dan setelah pulang ke pangkuan ilahi, nama itu akan Anda bawa terus, karena Anda adalah lulusan satu universitas bertauhid yang menyandang nama Djuanda. Jadi, nama dan potret Ir. H. Djuanda jangan sekedar ada di dompet Anda, tetapi harus melekat di hati, jiwa, pandangan, pikiran, perkataan, perilaku, dan sikap yang tidak boleh dilepaskan dimanapun Anda berada,” tandasnya. =MAM/*

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.