Pemprov Jabar Targetkan Juni TPPAS Luna Sudah Beroperasional

Pemprov Jabar saat melakukan peninjauan ke TPPAS Lulut Nambo. Age | Pakar

KLAPANUNGGAL – Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai mengakselerasi uji coba operasional Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo (Luna), Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman mengatakan bahwa akselerasi TPPAS Luna itu bertujuan untuk mengantisipasi sampah di tiga Daerah sementara yang ada di Provinsi Jawa Barat.

“Saya ditugaskan pak Gubernur untuk mengakselerasi TPPAS Luna, tentu ini untuk mengantisipasi sampah untuk beberapa kabupaten kota, yang terdiri dari Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Kota Depok. Paling tidak, tiga kabupaten/kota di wilayah Jawa Barat ini harus diantisipasi pengelolaan sampah ke depannya,” katanya kepada PAKAR, pada Jumat 17 Mei 2024.

Lanjut dia, diketahui produksi sampah di tiga kabupaten kota itu sangat besar dan ia menerangkan kalau kalau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga kemungkinan tidak akan dapat kembali menampung ditahun berikutnya.

“Saat ini memang masih menggunakan TPA Galuga dan Tpa Galuga tentu ada masa pakai dan kemungkinan tahun depan itu penuh atau tidak dapat kembali menampung. Jadi mulai dari sekarang kita persiapkan alternatif salah satunya TPPAS Lulut Nambo ini yang memang sangat dibutuhkan oleh tiga kabupaten kota, makanya lebih cepat dan lebih bagus,” ungkapnya.

Ia menyebut bahwa dalam uji coba operasional di Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) menjadi yang ke 5 kalinya (terakhir) dengan melaksanakan kurang lebih 50 tonase.

“Makanya kita sepakat melakukan uji coba hari ini ke-5 kalinya (terakhir) dan alhamdulilah bisa kita laksanakan hari ini kurang lebih 50 ton. Dan cara pengelolaannya pun awal masuk ditimbang didepan terlebih dahulu, lau diproses menggunakan mesin selama 7 hari sampai berbentuk biomas dan rdf,” imbuhnya.

Namun meskipun begitu Herman Suryatman menyampaikan apabila biomas dan rdf dapat diserap, maka dapat menimbulkan harga yang cukup bagus, sehingga menjamin produksi berkelanjutan di TPPAS Luna.

“Kalau biomas dan rdf dari lulut Nambo ini harganya bisa bagus, kenapa harganya bisa bagus, tentu untuk menjamin berkelanjutan produksi di lulut Nambo ini. Dan ini merupakan skema kerja sama antara pemerintah dengan pihak swasta yang dalam hal ini Pemprov Jawa barat menugaskan jasa sarana dengan anak perusahaannya JBL,” terangnya.

Ia berharap mudah-mudahan operasional TPPAS Lulut Nambo dapat sukses, lancar demi kepentingan masyarakat.

“Kita harapkan bulan depan Juni kita bisa beroperasional dan bagaimana pun kita tidak bisa bekerja sama sendiri pemerintah harus menggandeng dunia usaha dan dunia usahanya kita tugaskan sementara dari BUMD Jawa Barat,” pungkasnya. AGE

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.