CILEUNGSI – Pemerintah Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor langsung merespon penggerebekan pelaku Pengoplos Gas Elpiji 3 kilogram bersubsidi yang dilakukan Polsek Cileungsi dengan mengingatkan warga agar peka terhadap lingkungan sekitarnya.
“Jadi kecamatan hanya bisa mengimbau ke pemdes, supaya lebih selektif, hati-hati, ketika memang ada kegiatan-kegiatan di wilayah terkait kegiatan usaha,” ujar Camat Cileungsi Adi Henrayana saat dihubungi wartawan, Selasa (26/2/2024).
Menurutnya, penting bagi aparatur desa mulai dari RT RW melakukan pendataan ketika ada disekelilingnya ada usaha baru.
“Cek perizinannya, lalu usahanya seperti apa harus jelas alas haknya, Jadi intinya harus diperketat kembali, dan diaktifkan kembali pendataan tersebut, karena dulu pernah ada biasanya suka mendata sebulan sekali,” ucapnya.
Bahkan mengenai surat keterangan domisili usaha (SKDU) biasanya ada pendaftaran ulang setiap setahun sekali.
“Ketika memang yang bersangkutan tidak berkomunikasi, Pemdes mungkin ketinggalan informasi,” tegasnya.
Tapi paling tidak kegiatan tersebut, diaktifkan kembali, dan pemdes harus selektif ketika mendapatkan usaha baru apalagi tanah garapan.
“Kalau itu lebih kepada aparat penegak hukum, pemdes juga ketika ada tidak bisa berbuat apa-apa, mungkin hanya terkait pendataan penduduk, apakah resmi atau domisili, ini juga harus hati-hati,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Dayeuh Jamhali mengungkapkan, keberadaan lokasi para pelaku sudah berkali-kali ditindak oleh pihak Polsek setempat.
“Tahu, tapi tidak tahu persis karena sudah berkali-kali ditindak oleh pihak polsek, tapi tetap secara sembunyi mereka melakukan kegiatan tersebut,” ujar Jamhali.
Bahkan, tambah dia, semua yang berada di usaha tersebut pendatang dan itu berada di lokasi tanah garapan. “Pendatang semua, dan lokasinya ada di tanah garapan,” tandasnya. =YUS
