Lima Warga di Desa Banyuresmi Derita Gizi Buruk, Satu Balita Meninggal Dunia

CIGUDEG – Lima balita penderita gizi buruk dan miningitis terjadi di Desa Banyuresmi, Kecamatan Cigudeg. Satu orang diantaranya meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang saat hendak menjalani pengobatan, kondisinya masih memperihatinkan lantaran tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat. Hal itu dialami oleh warga Kampung Cisarua RT 01 RW 07, Desa Banyuresmi, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.

“Setelah di rawat, anak saya dinyatakan meninggal dunia oleh dokter di RSUD Leuwiliang pada, Jumat 22 April 2020, kemudian kami bawa pulang dengan menggunakan mobil losbak (Mobil bak terbuka) tidak menggunakan mobil ambulance, dan kami sudah mengikhlaskannya,” ungkap Waludin kepada wartawan, Senin (25/4/2022).

Sementara itu, Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kecamatan Cigudeg Usup mengatakan, pasien tersebut sudah dirinya tanganin bahkan sudah di bawa ke RSUD Leuwiliang agar mendapatkan penanganan medis. “Kami sudah berupaya baik dengan bidan desa maupun dengan pihak RSUD Leuwiliang untuk menyelamatkan anak tersebut,” katanya.

Tetapi, saat di RSUD Leuwiliang, Usup mengaku, sempat kesulitan untuk berkomunikasi dengan kepala desa maupun dengan sekertaris desa (Sekdes) perihal ada anak warga yang meninggal dunia di rumah sakit, bahkan sampai saat ini dirinya belum juga berkomunikasi dengan Kades maupun Sekdes. “Waktu di rumah sakit, TPID minta menghubungi Sekdes ataupun Kades untuk bertanya, apakah betul anak tersebut merupakan warganya. Kami mempertanyakan ada warga yang sedang di rawat di rumah sakit tetapi kok Sekdes maupun Kadesnya tidak mengetahui,” cetusnya.

Ketua RT 01 RW 07 Pardi mengatakan, sejauh ini pihaknya belum melaporkan hal tersebut ke pemerintah desa lantaran sulit dihubungi bahkan tidak tau letak kediamanya. “Bahkan rumah kepala desa nya saja saya tidak tau ada dimana, karena saya baru menjabat sebagai ketua RT 3 bulan lalu menggantikan ketua RT sebelumnya yang diganti karena tidak mau di vaksin,” katanya.

Menanggapi hal itu, Sekdes Banyuresmi Riski Abdilah Akbar membenarkan bahkan ada sekitar 5 orang warganya yang menderita kasus gizi buruk. “Tetapi ini sudah terjadi, nanti akan kita santuni, memang belum kita santuni karena menunggu perintah dari atasan (Kades),” kata Sekdes. FIR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.