Jalan Puncak Dua Atau Poros Tengah Timur Masuk PSN, Beben Harap Jadi Titik Awal Kemajuan Masyarakat

Anggota DPRD Kabupaten Bogor Dapil 2 Kabupaten Bogor, Beben Suhendar. IST

JONGGOL – Anggota DPRD Dapil 2 Kabupaten Bogor, Beben Suhendar memastikan pembangunan jalan Puncak dua atau Poros Tengah Timur bakal dilaksanakan setelah pemerintah pusat memasukan rencana pembangunan ini pada Proyek Strategis Nasional (PSN).

Hanya saja, kata dia, di tahun ini Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) belum bisa mengintervensi proyek pembangunan jalan Poros Tengah Timur tersebut.

“Iya kemungkinan pembangunan dengan anggaran pusat di tahun ini tidak ada, bary 2025 atau 2026, yang pasti sudah masuk PSN,” ujar Beben Suhendar kepada wartawan, Rabu (17/4/2024).

Meski demikian, di tahun 2024 ini akan ada pengerjaan melaluinya dana aspirasi dewan sebesar kurang lebih Rp100 miliar.

“Pak Mulyadi DPR RI komisi 5 memperjuangkan jalan PTT agar bisa dilaksanakan, makanya tahun ini dapat anggaran aspirasi, dari tadinya hanya Rp 60 miliar naik jadi Rp 100 miliar,” ungkap Beben.

Beben juga menjelaskan, kendala pembangunan jalan Poros Tengah Timur juga terjadi karena ada beberapa kilometer jalan masuk lahan kehutanan.

“Dari 2006 diajukan, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) baru mengeluarkan izin tahun 2023 kemarin, jadi memang cukup panjang,” terangnya.

Diketahui, pembangunan Jalur Puncak II yang juga disebut Poros Tengah Timur (PTT) itu secara keseluruhan membutuhkan lahan seluas 115 hektare. Sebanyak 63 persennya merupakan tanah hasil hibah dari para pemilik lahan. Selebihnya, masih membutuhkan pinjam pakai kawasan hutan.

Jalan yang secara konsep memiliki panjang 62,8 kilometer itu rencananya dibangun dalam dua tahap, tahap pertama sepanjang 48,7 kilometer menghubungkan wilayah Sentul Bogor hingga Istana Cipanas Cianjur, serta tahap dua sepanjang 18,5 kilometer yang menghubungkan Wargajaya Bogor hingga Green Canyon di perbatasan Karawang.

Pemerintah Kabupaten Bogor memperkirakan kebutuhan anggaran pembangunan jalur Puncak II mencapai Rp5 triliun, mulai dari Sentul, Kabupaten Bogor, hingga Cianjur.

Jalur Puncak II diyakini dapat menjadi solusi kemacetan di Jalan Raya Puncak, kemudian memiliki peran vital dalam meningkatkan infrastruktur jaringan jalan regional di wilayah Jawa Barat dan akan menghubungkan wilayah di kabupaten/kota Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang. =YUS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.