Covid-19 ‘Serang’ 336 Nakes Kota Bogor, Pemkot Bakal Rekrut Relawan

Ilustrasi tenaga kesehatan. IST

BOGOR – Saat ini tercatat ada 336 tenaga kesehatan (nakes) di Kota Bogor terpapar virus corona (Covid-19). Mereka masih menjalani perawatan baik di rumah sakit atau isolasi mandiri di suatu tempat.

Atas kondisi tersebut, akhirnya Pemkot Bogor membuka rekrutmen nakes dan relawan guna mengisi kekosongan posisi yang ada.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengungkapkan, 336 nakes itu berasal dari 21 Rumah Sakit di Kota Bogor. Beberapa di antaranya harus dirawat karena bergejala sedang-berat, sementara gejala ringan hingga OTG isolasi di rumah masing-masing dengan pengawasan.

“Sekarang di Kota Bogor daya tampung rumah sakit secara keseluruhan 950 tempat tidur. Tapi kasus aktifnya 3 ribuan, jadi bisa bayangkan bagaimana kondisi saat ini,” jelas Dedie, kemarin.

Dedie menerangkan, saat ini tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di RS Kota Bogor mencapai 83 persen. Sementara untuk kapasitas Intensive Care Unit telah terisi 100 persen. Kondisi itu menurut Dedie menyebabkan penularan baru terjadi pada mobilitas warga yang kesusahan mendapatkan tempat tidur perawatan di RS.

Dedie melanjutkan, dari BOR RS yang hampir penuh itu, 51 di antaranya berasal dari pasien covid-19 non warga Kota Bogor. Mereka datang dari DKI Jakarta, Kota Depok, dan Kabupaten Bogor. Ia juga menambahkan tingkat kematian warga Kota Bogor yang terpapar covid-19 juga meningkat belakangan ini,.

Dedie pun menilai sudah sewajarnya dilakukan pembatasan mobilitas yang lebih ketat. Ia menyebut Pemkot Bogor telah mengajukan penutupan akses kereta rel listrik (KRL) atau commuterline. Namun hal itu menurutnya susah diterapkan apabila tidak ada kesepakatan bersama satu wilayah aglomerasi Jabodetabek.

Ia menyebut, saat ini Kota Bogor tengah mengetatkan aturan pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, salah satunya ia menginstruksikan agar seluruh pekerja work from home (WFH) 100 persen.

“Ini kita harus melakukan langkah drastis dalam mencoba menekan jumlah paparan akibat mobilisasi massa yang sedang mencari akses terhadap faskes,” pungkasnya.=ROY

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.