CIBINONG – Usai ambruk, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor mengakui jembatan rawayan di Desa Cikeas, Kecamatan Sukaraja dinilai tidak memiliki manfaat, pada Kamis (7/12/2023).
Perlu diketahui pembangunan jembatan rawayan tersebut dikerjakan oleh Kodim 0621 pada tahun 2022 lalu. Kabid PSU DPKPP Kabupaten Bogor, Nunung Toyibah membenarkan bahwa nilai kemanfaatan jembatan rawayan tersebut sangat nihil, sehingga pihaknya berencana melakukan evaluasi.
“Memang betul jembatan itu ambruk karena hanyut terseret aliran sungai besar dan nilai kemanfaatan jembatan rawayan itu juga sangat kurang, sehingga kita sedang melakukan evaluasi. Apakah akan dibuat kembali atau tidak,” katanya kepada PAKAR, pada Kamis 7 Desember 2023.
Ia mengungkapkan alasan dirinya menyebut kalau nilai kemanfaatan jembatan rawayan di Cikeas nihil tersebut dikarenakan hanya ada 4-5 rumah.
“Memang benar hanya ada 4-5 rumah saja disebrang jembatan itu dan sempat Bupati Bogor (Iwan Setiawan) singgah kesana. Dan pembangunan Jembayan itu di bulan Agustus-September 2022 dan diresmikan bulan Desember dengan nilai APBD sebesar Rp 460 juta dengan panjang 24 meter, dan lebar 1,2 meter,” ungkapnya.
Ia menuturkan bahwa usulan pembangunan jembatan rawayan diajukan dari musyawarah desa (Musdes) Cikeas, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.
“Usulan itu dari musyawarah desa lalu naik musyawarah kecamatan dan mengajukan profosal dengan diketahui aparat wilayah. Setelah itu kita diverifikasi dan kita evaluasi dengan menjadikan salah satu jembatan rawayan yang akan dibangun,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Adam Hamdani membenarkan bahwa ambruknya jembatan terjadi pada Rabu, 29 November 2023 kemarin.
“Sekitar jam 22.00 WIB, kejadian disebabkan adanya tanggul yang jebol dan meluapnya aliran sungai Cikeas sehingga tersumbatnya sampah di jembatan tersebut,” tukasnya. AGE
