Tim Konsorsium Jabar dan Banten Bersinergi dengan Pemerintah Kota Sukabumi untuk Perkuat Ekosistem Kemitraan Vokasi dalam Focus Group Discussion

Tim Konsorsium Ekosistem Kemitraan Vokasi dari Jawa Barat dan Banten, bersama dengan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, serta Dinas Tenaga Kerja Kota Sukabumi, menggelar Focus Group Discussion. IST

SUKABUMI – Tim Konsorsium Ekosistem Kemitraan Vokasi dari Jawa Barat (Jabar) dan Banten, bersama dengan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) serta Dinas Tenaga Kerja Kota Sukabumi, menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tujuan mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang Event (kejadian) dan Trends (kecenderungan) yang berkaitan dengan pendidikan vokasional dan lulusannya, terutama dalam konteks lapangan pekerjaan di Kota Sukabumi.

FGD ini merupakan langkah pertama dalam upaya memperkuat ekosistem kemitraan vokasional di Kota Sukabumi.

Dalam sambutannya, Dr. Ir. Aceng Hidayat, M.T, Dekan Sekolah Vokasi IPB, mengungkapkan pentingnya kerja sama antara perguruan tinggi vokasional dan pemerintah daerah dalam menghadapi tantangan masa depan. “Kerja sama ini menjadi fondasi untuk mengidentifikasi masalah dan merumuskan kebijakan serta praktik pembangunan yang efektif, berlandaskan pada pendidikan vokasional,” ujar Dr. Aceng Hidayat.

Nina Wardhani, perwakilan dari BAPPEDA Kota Sukabumi dalam FGD tersebut mengungkapkan bahwa saat ini Job fair masih menjadi incaran utama para pencari kerja di Kota Sukabumi.
“Para pekerja produktif masih mengandalalkan jobfair di berbagai tempat untuk mencari informasi seputar loewongan pekerjaan,” ungkap Nina.

Hal ini mengindikasikan bahwa jumlah lowongan pekerjaan masih tidak sebanding dengan para pencari kerja khususnya di Kota Sukabumi.

Selanjutnya ia memaparkan bahwa Data dari BPS 2022 menunjukkan bahwa 75% pekerja di Kota Sukabumi bekerja di sektor jasa keuangan dan akuntansi. Sementara sektor pertanian, manufaktur, dan pendidikan hanya menyumbang 4% dari angka pekerjaan.

“Saat ini Kota Sukabumi juga tengah berfokus pada tematik budidaya tanaman untuk penurunan stunting. Selain itu, pelatihan softskill bagi calon tenaga kerja dan etos kerja juga menjadi perhatian penting,” jelas Nina.

Sementara itu Dinas Tenaga Kerja Kota Sukabumi mencatat bahwa banyak kesempatan kerja yang bersumber dari jasa penyedia kerja di luar negeri, dengan tujuan utama seperti Taiwan, Arab, Malaysia, Hong Kong, dan Jepang, khususnya dalam pekerjaan sebagai asisten di rumah-rumah lansia.
“Memang bekerja di luar negeri masih menjadi pilihan dan mimpi oara pencari kerja di Kota Sukabumi. Gaji yang besar menjadi salah satu faktor utamanya,” ujar Endang.

Endang menambahkan, saat ini Dinas Tenaga Kerja tengah merencanakan inovasi dalam pembuatan motor listrik di Sukabumi dengan memberikan pelatihan selama 1-2 minggu, yang nantinya akan membuka lapangan kerja atau kerjasama dengan perusahaan.

Dengan menggunakan metode Horizon Scanning dan pendekatan metodologis yang sistematik dan partisipatif, FGD ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengidentifikasi tantangan masa depan dan merumuskan kebijakan yang strategis untuk mengatasi permasalahan ketenagakerjaan dan pendidikan vokasional di Kota Sukabumi. =DRN/*

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.