Sekda Didesak Mundur, Bupati Cianjur : Legowo Saja

Bupati Cianjur H. Herman Suherman. Endi | Pakar

CIANJUR – Desakan mundur terhadap Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cianjur, Cecep S Alamsyah, dari kalangan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) dan Camat semakin memanas disaat menjelang pemilihan kepada daerah (Pilkada) Kabupaten Cianjur, tahun 2024 ini.


Informasi yang berhasil dihimpun, dari sejumlah anggota DPRD Cianjur menduga ada provokator dalam kisruh birokrasi di tubuh pemerintahan kabupaten (Pemkab) Cianjur tersebut. Pasalnya desakan dari para organisasi perangkat daerah (OPD) dan Camat tersebut, dinilai keterlaluan dan kekanak-kanakan.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengaku, jika dirinya sebelum ramai terpublikasi, sudah menerima pernyataan sikap tersebut. Namun Herman memilih merahasiakannya karena menyangkut kredibilitas Sekertaris Daerah (Sekda) Cianjur ini.

“Memang surat tersebut, datang ke saya terdulu, dari kepala OPD, dari camat, dan dari kepala desa. Namun saya tidak publikasikan karena ini menyangkut teman saya. Tapi ketika ini dibuka oleh pak sekda, saya sangat menyesalkan,” kata H Herman kepada wartawan, Rabu (1/5/2024)

Bahkan, kata H Herman, mengaku sampai jatuh sakit memikirkan persoalan tersebut karena menjadi beban moral. Belum memikirkan persoalan lain yang mestinya bisa tertangani dengan baik, salah satunya bencana pergerakan tanah di Desa Jatisari Kecamatan Bojongpicung. “Harusnya oleh pak Sekda sebagai ex-officio Kepala BPBD dan OPD bisa tertangani. Saya mikirin terus sampai akhirnya jatuh sakit seperti ini,” ujarnya.

Menurutnya, sekda merupakan pimpinan para aparatur sipil negara (ASN) yang membawahi perangkat daerah, termasuk camat. Berbeda dengan bupati yang merupakan jabatan politik sekaligus pejabat pembina kepegawaian (PPK). “Kalau (kondisinya) sudah seperti ini saya khawatir berdampak terhadap pelayanan kepada masyarakat karena sudah tidak nyambung. Sudah tidak sinkron karena tidak harmonisnya sekda dengan kepala OPD ataupun camat,” tegasnya.


Dia mengaku memandang perlu melakukan upaya penyelamatan agar kondisi disharmonisasi antara sekda dengan pimpinan OPD bisa dicarikan solusinya. Herman pun menyarankan agar sekda bisa menerima. “Saya harus menyelamatkan jangan sampai pelayanan kepada masyarakat terganggu. Harus ada legowo. Berat kita ke depannya. Enggak bakalan nyambung kalau sudah seperti ini. Saya prihatin,” imbuhnya.

Terkait soal desakan mundur terhadap sekda, lanjut Herman, berkaitan menghadapi Pilkada 2024, Bahkan dirinya mengaku tidak mengetahuinya. Untuk saat ini Herman menegaskan dirinya tak memikirkan persoalan dunia politik. “Saya memikirkan tugas dan pekerjaan. Jangan sampai seperti bencana di Bojongpicung, saya sampai ditegur pak Pj Gubernur Jawa Barat (Jabar) karena belum ada dapur umum,” terangnya.


Sementara itu, menanggapi saran bupati agar legowo, Sekda Kabupaten Cianjur Cecep S Alamsyah mengatakan hal itu merupakan sebuah arahan. Namun Cecep mengaku akan tetap fokus melaksanakan penugasan sebagai sekda. “Kita jangan terjebak dengan situasi ini. Sekarang kita fokus kepada penugasan saja,” pungkasnya. BNM/NDI/SYA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.