PT KAI Luncurkan Kartu Multi Trip Spesial Kota Bogor

Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Walikota Bima Arya dan Dirut PT KAI Didiek Kartantyo berfoto dengan contoh kartu kartu multi trip edisi spesial kota Bogor yang diluncurkan dalam peresmian Alun-Alun Kota Bogor. (Putri-Magang)

BOGOR – Bersamaan dengan peresmian alun-alun Kota Bogor, PT KAI luncurkan kartu multi trip edisi spesial kota Bogor sebagai persembahan untuk kota Bogor dan hadiah ulang tahun untuk Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto, Jum’at (17/12).

Pada kesempatan kali ini, dilakukan penandatanganan nota kesepakatan antara PT KAI yang dilakukan oleh Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo dan Bima Arya mewakili pemerintah kota Bogor tentang Pengembangan Perkeretaapian di kota Bogor sekaligus launching kartu multi trip edisi spesial.

Penandatanganan nota kesepakatan ini disaksikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Hadir pula Wakil Walikota Bogor Dedie A. Rachim, Direktur Utama Bank BJB Yuddi Renaldi, Dirut PDJT Lies Permana Lestari, dan kepala stasiun Bogor.

Didiek, mengatakan penandatanganan ini merupakan langkah strategi kereta api Indonesia dan Pemkot Bogor untuk berkolaborasi melakukan pengembangan perkeretaapian di kota Bogor berikut pengembangan kawasan yang terintegrasi, yang eksklusif, dan berbasis urban transport (kereta api perkotaan dengan konsep transit oriented).

“Diharapkan memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi kota Bogor dan mempermudah mobilisasi masyarakat menjadi lebih fleksibel dan efisien dengan terintegrasinya stasiun antar mode,” ucap Didiek.

“Pada kesempatan kali ini, kami juga akan me-launching edisi kartu multi trip khusus kota Bogor sebagai kado ulang tahun untuk Pak Walikota. Kartu ini bisa digunakan oleh warga Bogor untuk bertransportasi antar mode. Bisa digunakan di kereta Commuter dan mode-mode transportasi yang lain yang beroperasi di kota Bogor,” tambahnya.

Didiek pun berharap ke depannya alun-alun dan stasiun Bogor dapat menjadi landmark baru kota Bogor dan menjadi satu ikon yang memiliki nilai-nilai budaya yang terus berkembang guna mendukung aktivitas masyarakat kota Bogor.

Sementara itu Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memberikan saran kepada Didiek untuk menjadikan tempat di kiri-kanan pintu stasiun sebagai café dan restoran. Sehingga pada sore dan malam hari orang-orang bisa menongkrong di luar stasiun.

“Kalau bisa jadi café A, café B, (untuk) nongkrong sore. Warga pun ada pilihan untuk menikmati makanan Bogor yang terkenal. Jadi itu masukan dari saya, enggak perlu ada pagar kalau ada fungsinya,” ucap pria yang kerap disapa Kang Emil ini. (Putri-Magang)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.