Polres Bogor Terus Kembangkan Penangkapan Kurir Narkoba di Cileungsi

Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro. IST

CILEUNGSI – Kurir Narkoba yang berhasil ditangkap tim Reskrim Polres Bogor beberapa waktu lalu di Kecamatan Cileungsi dipastikan tidak ada kaitannya dengan penggerebegan 10 kilogram sabu oleh Polres Bekasi beberapa waktu lalu. Hal itu dikatakan Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro.

Menurutnya, penangkapan kurir narkoba di Cileungsi terpisah dengan penggerebekan puluhan kilogram Sabu oleh Polres Bekasi.

“Jadi itu tidak seperti itu, yang kita tangani di Cileungsi itu beberapa paket, nanti kita hitung jumlahnya gramnya kurang lebih berapa ratus gram,” ujar AKBP Rio Wahyu Anggoro saat dihubungi wartawan, Selasa (23/4/2024).

Untuk penanganan kasus sendiri sudah di-backup oleh kasat narkoba, dan dalam waktu dekat akan dilakukan rilis.

“Sekarang prosesnya adalah pengembangan, untuk mencari jaringan yang lain,” ungkapnya.

Sehingga, pihaknya pun tetap fokus dalam pemberantasan itu sampai ke akar-akarnya.

“Kami mohon tidak hanya kasus itu, semuanya akan kami ungkap demi masyarakat kabupaten Bogor,” bebernya.

Ketika ditanyai sistem tempel modus baru di Bogor, AKBP Rio menjelaskan bahwa sistem itu sudah sering terjadi ditempat lain, tapi untuk di Bogor pertama kali.

“Ini yang pertama di Kabupaten Bogor, dan saya yakin bahwa seluruh tempat dimanapun itu punya potensi untuk menjadi hal semacam seperti itu,” ucapnya.

Kepemilikan barang haram tersebut menurut Rio ia masih mendalami sekaligus penyelidikan agar kasusnya cepat teruangkap.

“Masih didalami, itu bagian dalam proses penyelidikan kami, nanti akan kami ungkap setelah kami rilis,” terangnya.

Bahkan pengakuan sepasang kekasih yang menjadi kuri, bahwa hasil keuntungannya akan digunakan untuk biaya nikah.

“Saya rasa hanya keterangan dari pelaku, tapi coba kami akan menggali lebih dalam lagi apakah ini memang suatu sindikat sangat besar atau di atas lagi yang besar, kami mohon bantuannya,” harapnya.

Terkait wilayah Cileungsi yang menjadi perbatasan, dia menyebut tidak ada perbedaan karena semua masuk daerah urban (perkotaan).

“Jadi Bogor ini rata-rata polsek dan Kecamatannya yang urban atau kota, sehingga peredaran narkoba tidak bisa dilihat dari situasi kecamatan seperti apa, tapi narkoba sudah masuk di lapisan masyarakat, dan itu yang harus diputus,” pungkasnya.

Ia mengimbau Kepada masyarakat dan stakeholder terkait untuk sama-sama memberantas, dan ingatkan ke anaknya, dan keluarganya.

“Bahaya narkoba itu akan berkelanjutan dan efeknya permanen,” tandasnya. =YUS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.