Pertahankan Tradisi Leluhur Cimande, Ribuan Warga Berebut Dongdang Mapag Maulid

Acara Mapag bulan Maulid yang digelar Desa Lemah Duhur, Kecamatan Caringin. Ujang | Pakar

CARINGIN – Ribuan warga Desa Lemah Duhur, tumpah ruah berebut isi hasil bumi yang ditempatkan didalam dongdang. Sebanyak 38 dongdang berasal dari 36 RT yang mengikuti pawai dongdang dalam kegiatan Mapag Bulan Mulud Tahun 2023 di Jalan Cimande – Cikodok, Desa Lemah Duhur, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.


Kegiatan yang dihelat setiap tahun oleh pihak desa tersebut, kali ini mengambil tema Meningkatkan Rasa Cinta Generasi muda Terhadap Tradisi Seni dan Budaya. Tujuannya sendiri untuk menyambut datangnya bulan Maulid Nabi Muhammad SAW.


Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Desa Lemah Duhur Ujang Nazmudin, Camat Caringin Endi Rismawan, Anggota komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Hasan Haikal Thalib. Hasil pantauan Pakar, tampak sejumlah warga membawa hasil bumi yang dihiasi dan disimpan dalam dongdang seperti sayuran, beras, buah-buahan dan yang lainnya untuk dibawa ke balai Desa Lemah Duhur.


Tidak hanya itu, perwakilan Pemerintahan Desa se-Kecamatan Caringin turut pula berpartisifasi dalam memeriahkan Mapag Bulan Mulud Desa Lemah Duhur, salah satunya dengan mendatangkan kendaraan operasional ambulance dari masing-masing desa yang ada di wilayah Kecamatan Caringin.


“Intinya kegiatan ini untuk menyambut bulan Robiul Awal dan mapag bulan mulud serta pagelaran pentas seni budaya Cimande,” kata Kepala Desa Lemah Duhur, Ujang Najmudin kepada Kepada Pakar.
Menurutnya, setiap tahunnya ada perubahan dalam kegiatan mapag bulan mulud, seperti pada tahun sekarang jumlah peserta yang ikut memeriahkan acara ini sangat fantastis.


“Alhamdulillah, untuk giat tahun sekarang ada perubahan yakni bertambah meriah dan semangat. Apalagi ada 36 personil RT, para pelajar dari berbagai sekolah, santri dari pesantren, karang taruna dan lainnya,” ujarnya.


Dari 36 RT, kata Ujang, setidaknya ada 39 dongdang yang turut memeriahkan acara tersebut. Jumlah dongdang ini nantinya bakal dinilai oleh pihak panitia. “Ya, ada penilaian nantinya untuk nominasi ke 1, 2 dan 3. Pada intinya apa yang kami lakukan itu guna “ngamumule” budaya leluhur Cimande antara Desa Lemah Duhur dan Desa Cimande. Tujuannya untuk memperlerat silaturahmi di Lemah Duhur ini ada beberapa lingkung seni dan para budayawannya ada di Desa Cimande,” terangnya.


Ujang menjelaskan, selama masih dianggarkan dalam dana desa, kegiatan mapag bulan mulud akan terus dilanjutkan, apalagi hal ini sudah berjalan selama lima tahun. “Saya berharap, kedepan bisa terus dilaksanakan setiap tahunnya meskipun jika saat nanti saya sudah tidak menjabat lagi, karena ini pelestarian budaya kami,” jelasnya.


Sementara, Camat Caringin Endi Rismawan, mengapresiasi atas apa yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Lemah Duhur dan bisa diikuti oleh desa-desa lain khususnya yang ada di wilayah Kecamatan Caringin. “Ini program satu kegiatan tapi bisa dua dilaksanakan, dimana selain mapag bulan mulud atau menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW, juga ngamumule budaya. Terlebih Cimande ini sudah menjadi ikon tersendiri, bukan nasional lagi tapi sudah mendunia sepertti Silat Cimande,” pukas Endi.


Sementara Itu Hasan Haikal Thalib Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi PPP mengatakan, kegiatan tersebut harus dipertahankan bahkan tahun depan harus ditingkatkan, sehingga budaya dan tradisi leluhur tidak hilang termakan jaman milenial. “Setiap tahun kegiatan ini terus meningkat bahkan semakin antusias masyarakat. Makanya, tahun depan harus ditingkatkan dan kami akan suport apalagi saya sudah duduk di Parlemen akan lebih mudah,” kata Haikal.


Dia menegaskan, sebagai putra Cimande dirinya merasa berkewajiban mempertahankan dan menyayangi tradisi leluhur mapag bulan mulud maupun ngabungbang yang digelar detiap tanggal 14 maulid yang tepatnya nanti 30 september. Oleh karena itu pihaknya menegaskan, jangan sampai generasi mida kedepan lupa dengan sejarah dan budaya leluhur.


“Kegiatan ini sangat positif, karena tujuannya ngamumule budaya agar generasi kedepan lebih mencitai budaya leluhurnya. Jangan sampai tergerud oleh jaman Giget, monentum seperti inilah yang harus ditingkatkan sehingga semua generasi muda kita mengenal dan mempertahankan budayanya,” ucapnya. UJG  

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.