Pengamat Nilai Peluang Sendi Fardiansyah Maju Pilwalkot Dapatkan Tiket Gerindra Tipis

Yusfitriadi, pengamat politik dan kebijakan publik. (Ist)

KEMANG – Menjelang Pilkada Kota Bogor 2024, ada yang sedang menjadi sorotan publik dalam dinamika politik Pilwalkot Bogor saat ini. Hal itu adalah soal penjaringan bakal calon walikota (Cawalkot) yang dilakukan oleh DPC PDIP Kota Bogor yang cukup banyak peminatnya.

Setidaknya, ada 14 orang yang telah mengambil formulir, dan 13 orang yang mengembalikan formulir dan bersedia mengikuti penjaringan tersebut. Dari 13 nama itu, ada dua nama yang menarik perhatian pengamat politik dan publik

“Pertama, Dedie Rachim. Kenapa menarik, karena Dedie Rachim belum lama mendapatkan rekomendasi dari DPP PAN untuk menjadi calon Walikota Bogor yang akan diusung oleh PAN Kota Bogor,” ungkap Yusfitriadi, pengamat politik dan kebijakan publik pada Selasa (24/4/2024).

Tapi tiba – tiba, lanjutnya, nama Dedie Rachim ada di dalam list salah satu nama yang mengikuti penjaringan bakal calon walikota yang diselenggarakan oleh DPC PDIP Kota Bogor.

“Tentu hal ini sangat ambigu dan penuh pertanyaan. Apakah rekomendasi yang diberikan belum lama ini oleh DPP PAN merupakan “cek kosong” atau “PHP”. Atau memang Dedie Rachim dipaksa untuk menerima rekomendasi dari DPP PAN tersebut,” ungkapnya.

Kang Yus sapaan akrabnya melanjutkan, rekomendasi tersebut menimbulkan dinamika di internal DPD PAN Kota Bogor. Sebab sangat mungkin jikalau keikutsertaan Dedie Rachim dalam penjaringan bakal calon Walikota yang diselenggarakan oleh DPC PDIP Kota Bogot adalah sebuah bentuk penolakan terhadap rekomendasi DPP PAN dan bentuk penegasan sikap. “Karena memang sebenarnya sampai saat ini Dedie Rachim bukan kader partai manapun,” imbuh Kang Yus.

Nama yang keedua, Sendy Fardiansyah. Sejak munculnya nama Sendy dalam dinamika politik menjelang Pilkada 2024 yang disebut – sebut mempunyai sebuah kedekatan dengan Presiden Jokowi.

Maka publik di Kota Bogor langsung berfikir, bahwa Jokowi akan memaksa partai-partai yang mengusung pasangan Prabowo Gibran saat Pilpres 2024 lalu, terutama partai Gerindra di Kota Bogor, akan “dipaksa” untuk mengusung Sendy Fardiansyah sebagai calon Walikota.

“Hal itu bisa difahami, karena posisi Sendy saat ini merupakan sekretaris pribadi ibu negara Iriana. Begitupun dengan Sendy, dia begitu percaya diri memasang alat peraga pencitraan di berbagai media dan juga beredar photo dirinya bersama Presiden Jokowi.

“Namun semenjak sebuah cafe miliknya digruduk BLBI, nampaknya stigma partai koalisi pendukung Prabowo – Gibran terutama partai Gerindra akan dipaksa Jokowi untuk mengusung Sendy mulai terbantahkan,” terang pendiri LS Vinus ini

Hal ini, lanjutnya, dipertegas dengan yang bersangkutan telah mengikuti penjaringan Bakal Calon Walikota Bogor yang diselenggarakan oleh DPC PDIP Kota Bogor. Atau memang kekuatan Jokowi secara nasional sudah mulai “tidak sakti” lagi. Jadi, peluang Sendi untuk mendapatkan tiket dari Gerindra sangatlah tipis.

“Karena sudah dipreteli kekuatannya, sehingga sudah tidak begitu signifikan lagi pengaruh politiknya di dalam mengendalikan eskalasi politik pasca pemilu 2024, termasuk pilkada 2024,” papar Kang Yus.

Namun diluar agenda penjaringan tersebut, sambung Kang Yus, sampai saat ini baru ada dua figur yang mempunyai keunggulan dan layak untuk diusung menjadi Calon Walikota Bogor.

Pertama, Dedie A. Rachim. Walaupun sampai saat ini belum jelas partai mana yang akan akan mengusungnya untuk menjadi Calon Walikota Bogor, apakah PDIP melalui penjaringannya, atau PAN menindaklanjuti rekomendasi DPP nya, atau partai yang lain.

Namun figur Dedie Rachim ini punya keunggulan pada aspek popularitas dan elektabilitas. Sampai saat ini Dedie Rachim menempati elektabilitas tertinggi sebagai Calon Walikota Bogor.

“Sangat wajar, karena jabatanya sebagai Wakil Walikota Bogor. Sehingga modal tersebut tentu saja akan menjadikan magnet kuat untuk mengundang partai politik di Kota Bogor berebut untuk mengusungnya,” terang Kang Yus.

Nama Kedua, adalah Rusli Prihatevy. Selain kader yang sudah berproses lama di partai Golkar, saat ini Rusli menduduki jabatan tertinggi partai Golkar di Kota Bogor. Sama halnya dengan Jaro Ade, Rusli saat ini satu-satunya figur yang sudah medapatkan “restu” resmi dari DPP Partai Golkar untuk menjadi calon Walikota Bogor pada pilkada 2024 nanti.

“Hal itulah yang menjadi keunggulan Rusli Prihatevy dalam eskalasi politik di Kota Bogor menjelang Pilkada 2024. Sehingga kepastian rekomendasi dari DPP Partai Golkar itulah yang akan banyak diperhitungkan oleh kekuatan politik yang lain.

“Walaupun tentu saja, saat ini pada aspek elektabilitas masih belum bisa melampaui Dedie Rachim. Sementara figur – figur lainnya, masih bersifat “layangan putus”. Artinya belum jelas dimana akan mendarat, partai mana yang akan menjadi kendaraannya,” tukas Yusfitriadi. FRI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.