Pemkab Bogor Klaim Kemiskinan Menurun, Warga Tak Percaya: Apa Iya?

Ilustraai kemiskinan. IST

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, mengklaim bahwa jumlah penduduk miskin di wilayahnya menurun sekitar 0,40 persen atau menjadi 474 ribu jiwa (7,73 persen) di tahun 2022.

Diklaim berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, Pemkab Bogor membeberkan bahwa jumlah tersebut turun dari sebelumnya dibanding 2021 yang tercatat sebanyak 8,13 persen dari jumlah penduduk 5,5 juta jiwa.

“Persentase inilah salah satu ukuran yang bisa merepresentasikan tingkat penduduk miskin di Kabupaten Bogor maupun di kabupaten/kota lainnya”, ujar Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik (PIKP), Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bogor, Iwan Setiawan dalam keterangan tertulisnya yang diterima wartawan.

Dengan penurunan tersebut, dia mengklaim bahwa Pemkab Bogor berada di urutan tertinggi ke-7 dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat dalam tingkat penurunan penduduk miskin berdasarkan data BPS.

Terlebih, Iwan menyebutkan bahwa penurunan jumlah penduduk miskin itu terjadi pada dua tahun berturut-turut.

“Artinya di kedua tahun tersebut posisinya bukan berada di urutan tertinggi pertama seperti isu yang beredar, tetapi berada di urutan tertinggi ke-17 dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat dalam tingkat penduduk miskin,” ungkapnya.

Namun setelah membeberkan angka penurunan kemiskinan, Instagram Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan “diserang” warga. Banyak di antara mereka yang tidak percaya dengan capaian tersebut.

Plt Bupati Iwan Setiawan yang mengunggah capaian itu dalam Instagram menuliskan bahwa Pemkab Bogor tidak hanya berhasil menurunkan angka kemiskinan, melainkan juga dapat meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) dari angka -1,77persen pada 2020 menjadi 5,85 persen di tahun 2022.

Kemudian, Plt Bupati Iwan juga menuliskan bahwa Lalu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) naik dari 70,60 persen pada 2021 menjadi 71,20 persen pada 2022. Jumlah pengangguran juga turun dari 12,22 persen pada 2021 menjadi 10,64 persen di 2022.

“Ini tentu menjadi kabar baik, terlebih pemerintah pusat telah mencabut status pandemi menjadi endemi. Kita berharap tren positif ini terus berlanjut, ekonomi kian menggeliat,” kata Iwan.

“Kita perlu sinergi dan kolaborasi. Semoga Kabupaten Bogor bisa terus lebih baik lagi,” imbuhnya.

Unggahan itu pun mendapatkan komentar dari warga pengguna Instagram. Salah satunya akun @raffisandy_.

“Apa iya pak? hahaha saya rasa jumlah kemiskinan masih banyak tuh pak? coba ke daerah pelosok Leuwiliang,Jasinga& Nambo, Cilubang masih banyak yang belum sejahtera..coba bapak pantau RTLH,BLT dan sebagainya sejauh mana di desa desa? apakah tepat sasaran? belum tentu!,” cetusnya.

Tak hanya dia, akun lainnya @ikigowo juga tak percaya dengan capaian Pemkab Bogor tersebut.

“Yang turun presentasenya ya pak. Jumlahnya tetep #juara mungkin turun karena banyak perumahan baru pindah ke kab bogor kali ah. Jadi presentasenya turun,” tulisnya.

Pun dengan akun @romadhonrizki.inst yang mengungkapkan tidak kepercayaannya akan capaian tersebut. “Piraku ah,” tulisnya. =MAM

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.