Dengan Alasan Ini, Pendistribusian Vaksin AstraZeneca Ditunda

Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi (BNPB). (Ist)

JAKARTA – Indonesia sudah mendapatkan 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca yang tiba pada 8 Maret lalu. Saat ini, vaksin tersebut tengah disimpan di kantor pusat PT Bio Farma di Bandung. Seperti diketahui beberapa negara di Eropa telah menangguhkan penggunaan vaksin corona AstraZeneca, menyusul temuan sejumlah orang mengalami penggumpalan atau pembekuan darah usai divaksin dengan vaksin tersebut.

Namun, juru bicara vaksinasi Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, pendistribusian vaksin AstraZeneca untuk sementara ditunda sambil menunggu hasil pencermatan BPOM. “Kami menunda untuk mendistribusikannya [vaksin AstraZeneca] karena menunggu informasi lebih lanjut dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” ucap Nadia saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (16/3/2021). “Sambil proses quality control kita tunggu info lebih lanjut dari BPOM,” imbuhnya.

Vaksin AstraZeneca sebelumnya telah mendapatkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization) dari BPOM, menyusul dua vaksin lainnya yakni vaksin Sinovac dan vaksin COVID-19 dari bulk Sinovac produksi Bio Farma.

BPOM menyatakan efikasi atau kemanjuran AstraZeneca tercatat hanya 62,1 persen, atau di bawah Sinovac sebesar 65,3 persen. Meski begitu, angka ini sudah memenuhi standar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni minimal 50 persen. MHD

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.