2 Hari Diterjang Hujan dan Angin, Ratusan Rumah di Kabupaten Bogor Hancur

Petugas BPBD Kabupaten Bogor saat meninjau salah satu rumah warga yang hancur akibat diterjang hujan disertai angin kencang. (Dok.BPBD)

CIBINONG – Dua hari diterjang hujan yang disertai angin kencang, ratusan rumah di Kabupaten Bogor hancur. Satu di antaranya merupakan tempat pendidikan anak usia dini (Paud).

Berdasarkan catatan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Selasa dan Rabu kemarin, ratusan rumah terdampak tersebut tersebar di beberapa kecamatan. Mulai dari Kecamatan Cariu, Nanggung, Cigudeg, Tamansari, Ciomas, Ciampea, Leuwiliang hingga Kecamatan Cijeruk.

Di Kecamatan Cariu, BPBD Kabupaten Bogor mencatat ada sebanyak 501 rumah warga yang terdampak hujan disertai angin kencang pada Selasa kemarin.

“Diperkirakan dampak hasil kaji cepat, 501 unit rumah terdampak” ungkap Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bogor Ade Hasrat melalui keterangannya, Kamis (26/10/2023).

Di wilayah ini, lanjutnya, hujan disertai angin kencang melanda 21 titik di delapan Rukun Warga (RW) berbeda di Desa Cariu, Kecamatan Cariu.

Ade menyebut, di RW 1 Desa Cariu, angin kencang tersebut menerjang tiga kampung yaitu Kampung Babakan Hayam, Tegal Encong RT dan Cariu (Pasar Lama).

“Untuk di RW 2 angin kencang menerpa Rawa Bolang, Flamboyan dan Cariu Kaum,” ujarnya.

Kemudian di RW 3 Desa Cariu, ada dua titik yang terdampak bencana angin kencang tersebut, yaitu jalan Tonjong dan gang kramat.

“Yang terdampak di RW 4 dan 5 yaitu, Gang Kramat RT10/RW04, Cariu Sao RT11/RW04, Gang Keramik RT12 / RW 04, Annur RW05, Gang Tegal RW05 dan Cariu Pahae,” beber Ade.

Sedangkan untuk tujuh titik lainnya tersebar di Kampung Tegal Racak Kaum, Kampung Tegal Batu, Pabuaran, Tegal Salam dan Kampung Cipendeuy.

Kemudian untuk wilayah lain seperti Kecamatan Nanggung, itu ada bencana longsor yang terjadi di wilayah Desa Cisarua. “Satu titik longsor uni mengakibatkan 1 unit rumah yang dihuni oleh 4 jiwa. Dimana longsor itu terjadi karena Tembok Penahan Tanah (TPT) dengan diameter Panjang longsor 14 meter dan tinggi 5 meter hancur,” kata Ade.

Sedangkan untuk bencana lainnya di Kecamatan Ciampea, Nanggung, Cigudeg, Tamansari, Ciomas dan Kecamatan Leuwiliang itu ada angin kencang.

Untuk di Kecamatan Ciampea, angin kencang melanda Desa Tegal Waru dengan dampak satu unit rumah yang dihuni dua jiwa mengalami rusak ringan.

“Dengan kondisi rumah yang tidak memiliki selup dan juga kondisi kayu sudah rapuh, sehingga mengalami kerusakan. Ini dikhawatirkan akan meningkatkan kerusakan pada bangunan jika terjadi kembali hujan dan angin kencang dengan waktu yang cukup lama, maka dibutuhkan penanganan lebih lanjut dari pihak terkait,” kata Ade.

Untuk di Kecamatan Nanggung, bencana alam angin kencang ini terjadi di tiga kampung, yaitu Kampung Citumbuk, Kampung Babakan Cengkeh dan Kampung Babakan Sawah, Desa Cisarua.

“Di Kampung Citumbuk RT
01/ RW 02 satu rumah yang dihuni oleh 6 jiwa mengalami rusak sedang, dinding dapur retak-retak dengan rincian panjang 7 meter dan TPT dengan rincian Panjang 11 meter, tinggi 2 meter,” ujarnya.

Masih di kampung yang sama, tepatnya di RT 01/ RW 03, angin kencang ini pun menerjang satu unit rumah yang dihuni oleh dua jiwa. Akibatnya rumah tersebut pun mengalami rusak ringan karena retakan pada bagian dinding kamar.

“Lalu di kampung Babakan cengkeh, 2 rumah rusak ringan (2 kk/10 jiwa) dengan keterangan retak pada bagian dinding dapur. Di kampung Babakan sawah, 1 unit rumah rusak ringan(1 kk/4 jiwa) dengan keterangan retak pada bagian dinding,” paparnya.

Dari Nanggung berpindah ke Kecamatan Cigudeg. Di sini ada satu unit rumah yang dihuni oleh enam jiwa di Kampung Citeureup, Desa Cigudeg yang mengalami rusak berat akibat dihantam oleh angin kencang.

“Untuk sementara rumah yang jebol, gentengnya belum diperbaiki karena tiang penyangga sudah retak dan beresiko. Harus segera diperbaiki karena khawatir apabila terjadi hujan lebat tiang penyangga atap patah,” kata Ade.

Pun di wilayah Kecamatan Tanjungsari tepatnya di Desa Sukajadi. Bencana angin kencang menimpa satu unit rumah dengan jumlah penghuni oleh enam jiwa. Rumah ini mengalami rusak berat dan para penghuninya pun terpaksa mengungsi di kediaman sanak saudaranya.

“Saat ini, 1 rumah yang rusak akibat tertimpa pohon tumbang belum diperbaiki dan masih dalam keadaan rusak berat. Butuh penanganan segera dari pihak yang lebih berwenang,” ucap Ade.

Sedangkan untuk di Desa Kota Batu, Kecamatan Ciomas, ada empat rumah yang terdampak kerusakan akibat angin kencang tersebut.

“1 unit rumah rusak sedang (1 KK/7 Jiwa), rusak di bagian dinding kamar dan dapur ambruk dan 3 unit rumah lainnya mengalami rusak ringan (3 KK/13 Jiwa) dengan rata-rata mengalami kerusakan pada bagian atap rumah,” urainya.

Selain melanda dan berdampak pada rumah-rumah warga, angin kencang ini pun membuat beberapa pepohonan tumbang dan memberi dampak pada fasilitas umum.

Menurut Ade, fasilitas umum tersebut adalah bangunan Pendidikan Usia Dini (Paud) Darul Mutaalimin di Desa Leuwimekar Kecamatan Leuwiliang, yang terkena dampak pohon tumbang.

“Untuk saat ini, pohon yang tumbang sudah dievakuasi oleh TRC BPBD Kabupaten Bogor dan dibantu Warga setempat,” pungkasnya. =MAM

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.