CIANJUR – Sebanyak 41 orang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) terpaksa ditangguhkan pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur penempatannya setelah berhasil lolos passing grade. Hal itu menjawab ramainya isu yang berkembang soal sejumlah guru honorer yang mengikuti seleksi PPPK tahun 2022 dinyatakan tidak lulus. Sebelumnya, membuat bingung para guru honorer di Cianjur dan mempertanyakan ke Disdikpora Kabupaten Cianjur.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur Akib Ibrahim membenarkan jika soal adanya kendala guru tenaga honorer yang telah lulus menjadi PPPK. “Memang ada sebanyak 41 orang guru. Kemarin data-datanya memang atau suratnya itu antara yang diberikan Kemendikbudristek dan tim itu agak berbeda,” kata Akib kepada wartawan Rabu (15/3/2023).
Sementara itu, Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (Kabid-GTK) Disdikpora Kabupaten Cianjur Wawan Sutiawan mengatakan, telah beraudiensi dengan bagian pengadaan PPPK Kemendikbudristek terkait pembatalan penempatan 41 guru honorer yang lulus PPPK.
“Kami telah beraudiensi dengan pihak Kemendikbudristek yang namanya pa Nugroho beliau di pengadaan PPPK bahwa terkait surat edaran pembatalan memang benar. Dari 1.200 orang yang diusulkan formasi 2022, ada 41 orang yang penempatannya dibatalkan,” kata Wawan.
Menurutnya, berdasarkan informasi dari Kemendikbudristek. Awal dari pembatalan penempatan bagi sebanyak 41 orang guru karena kalah saing perihal nilai. “Jadi karena ada calon PPPK yang nilainya lebih tinggi diantara rekan-rekan yang 1.200 itu. Sehingga sebanyak 41 orang guru P3K tersebut, tergeser oleh guru-guru yang tadinya tidak masuk dalam formasi,”terangnya.
Nantinya, kata Wawan, ke sebanyak 41 orang guru akan masuk daftar tunggu untuk penempatan di tahun berikutnya. “Masuk ke daftar tunggu yang jumlahnya 735 orang. ini akan kita usulkan sesuai dengan surat dari Bupati Cianjur disampaikan ke Kemenpan RB, akan kita usulkan di eformasi 2023,” pungkasnya. SYA
