Ironis, Angka Putus Sekolah Tinggi, Disdik Kabupaten Bogor Gelar Semarak Hardiknas Megah

Saat puncaknya semarak Hardiknas di Gor Stadion Pakansari Cibinong Kabupaten Bogor. Age | Pakar

CIBINONG – Sangat ironi jumlah anak putus sekolah di Bumi Tegar Beriman tergolong sangat tinggi, namun Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Pendidikan seakan-akan abai dalam hal itu.

Bahkan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor menggelar semarak Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2024 dengan sangat megah di Gor Stadion Pakansari Cibinong.

Pj Bupati Bogor, Asmawa Tosepu menyampaikan bahwa hari ini pihaknya sedang memperingati Hardiknas tahun 2024.

“Hari ini menjadi puncak semarak hari pendidikan nasional 2024 dengan diikuti seluruh stake holder sektor pendidikan yang merupakan bergerak bersama dalam melanjutkan merdeka belajar,” katanya kepada PAKAR, pada Selasa 7 Mei 2024.

Ia menyebut kalau kegiatan ini merupakan kegiatan sangat luar biasa meriah dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional 2024 di Kabupaten Bogor.

“Kami memberikan apresiasi yang sangat luar biasa kepada seluruh jajaran karena banyak pentas seni yang dibawa siswa-siswi baik itu
pementasan tarian kolosal yang dihadiri ratusan anak anak serta diadakan penampilan angklung yang diikuti 1.600 siswa-siswi SMP di Kabupaten Bogor,” ungkapnya.

Meskipun menurutnya kualitas pendidikan di Bumi Tegar Beriman menjadi catatan semua pihak khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor.

“Nah masalah kualitas memang masih menjadi catatan kita, tetapi ini menjadi ikhtiar kita bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di kabupaten bogor,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Bambang Tawekal mengaku memang jumlah angka putus sekolah sangat tinggi dengan persentase 1 sampai 5 persen anak di Bogor tidak melanjutkan pendidikan.

“Persentasenya itu ada 1 sampai 5 persen angka anak putus sekolah di Bogor. Dan kita sudah komunikasi dengan BPS (Badan Pusat Statistik), tapi kasus ini menjadi garapan kita
untuk bisa meningkatkan angka rata rata lama sekolah,” ucapnya.

Ia juga berencana akan berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Bogor agar meminimalisir kasus anak putus sekolah dengan cara meningkatkan angka Rls.

“Kita akan koordinasi dengan bekerja sama dengan Disdukcapil kemudian dengan Dpmd. Agar angka Rls ini bisa ditingkatkan karena angka Rls ini dihitung oleh bps yaitu 25 tahun keatas, sehingga kita akan mencoba melalui rt/rw yang disampaikan wajib belajar tadi,” pungkasnya. AGE

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.