CIBINONG – Dinas Perhubungan dan Komisi III DPRD soroti kendaraan penambang tanah yang melintas di luar jam operasional sesuai Peraturan Bupati Nomor 120 Tahun 2021 di wilayah Kabupaten Bogor mendapatkan tanggapan dari beberapa pihak.(13/04)
“Memang banyak di Bogor Timur penambangan tanah salah satunya Klapanunggal dan Tanjungsari. Tetapi sementara itu kita harus fokus di Kabupaten Bogor Barat terlebih dahulu,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Agus Ridho.
Lanjut ia mengatakan bahwa sejumlah perusahaan penambangan tanah masih belum mentaati Peraturan Bupati Nomor 120 Tahun 2021 tersebut.
“Memang masih banyak pekerjaan untuk menertibkan kendaraan penambang tanah nakal ini yang telah melanggar Perbub Bupati Nomor 120 Tahun 2021 tentang Pembatasan waktu operasional kendaraan angkutan barang khusu tambang pada ruas jalan di wilayah Kabupaten Bogor dan mereka dapat menjalankan operasional kendaraan angkutan tambang dari pukul 20.00 WIB sampai 05.00 WIB,” jelasnya.
Sementara itu Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Ferry Roveo Checanova menyebutkan bahwa Peraturan Bupati Nomor 120 Tahun 2021 tentang pembatasan waktu operasional kendaraan penambang tanah berlaku di seluruh wilayah Kabupaten Bogor.
“Yah memang sekarang kita sedang melakukan penertiban di Bogor Barat terlebih dahulu, karena angkutan penambang tanah itu paling banyak di wilayah sana. Kalau untuk di Kabupaten Bogor Timur, Klapanunggal dan Tanjungsari setelah penertiban di Bogor Barat, jadi secara bertahan,” terangnya.
Ia juga menuturkan memang kendaraan penambang tanah ini menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan bahkan parahnya sampai merengut nyawa seseorang.
“Kita optimalkan dulu di wilayah Kabupaten Bogor Barat setelah itu kita akan melimpir ke wilayah Bogor Timur dan semoga bakal memperkecil kasus kecelakaan di sana dan juga kasus kemacetan akibat maraknya kendaraan penambang tanah liar ini,” tandasnya. AGE
