Jelang Pilkada, Pengamat Ingatkan DPP Partai Gerindra Soal Kasus Iwan Penistaan Agama

Mantan Bupati Bogor Iwan Setiawan. Age|Pakar

CIBINONG – Mantan Bupati Bogor Iwan Setiawan dikabarkan mencalonkan diri sebagai kontestan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Namun hal itu menjadi sorotan sejumlah pihak, salah satunya Pengamat Politik terkait Iwan Setiawan saat menjabat Bupati Bogor melakukan kasus penistaan agama dengan menyebut siap injak Al-Quran.

“Bagi aktor atau sosok atau figur yang akan manggung di pilkada kami meminta dpp untuk memberikan rekomendasi dengan minimal empat pertimbangan,” kata Pengamat Politik dan Kebijakan Publik atau Direktur Democrazy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP), Yusfitriadi kepada PAKAR.

Lanjut ia mengatakan bahwa empat pertimbangan itu terdiri dari Elektabilitas, hukum, sosial, dan relasi.

“DPP Partai Gerindra harus memberikan rekomendasi empat pertimbangan, pertama adalah elektabilitas. Jadi kami meminta meng-SK atau rekomendasikan, lalu pertimbangan kedua adalah calon tidak bermasalah dengan hukum, karena kalau terindikasi dengan hukum jangan sampai beru dilantik bupati malah diambil (ditangkap) kan repot,” ungkapnya.

Lanjut, ketiga tidak pernah bermasalah dengan masalah sosial, agama, masyarakat dan lingkungan termasuk ini (penistaan agama),

“Harapannya dpp peka objektif dengan itu, karena kalau dpp memaksakan dengan menunjuk itu maka akan ditolak oleh masyarakat. Sedangkan pertimbangan ke empat adalah orang yang mempunyai relasi kuat bagi dengan RI, Provinsi dan jaringan sekitar,” tuturnya.

Yusfitriadi menjelaskan jangan sampai Pemerintah Daerah hanya mengharapkan APBD, sehingga tidak mampu untuk mengakses beberapa macam anggaran yang berada ditingkat Pusat, Provinsi atau perusahaan multi intenasional.

“Intinya DPP harus mempertimbangkan ke empat ini, dan bagi calon yang berkaitan dengan penistaan agama tentunya akan menjadi masalah ketika masuk ke wilayah,” pungkasnya. AGE

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.