Desa Kuta Realisasikan Program Samisade Demi Memudahkan Mobilisasi Angkutan Pertanian

Camat dan Kepala Desa Kuta saat melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan Samisade. Yusman | Pakar

MEGAMENDUNG – Pemerintah Desa Kuta, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor mulai merealisasikan pembangunan yang didanai program Samisade.

Tahap pertama pembangunan, Desa Kuta mulai membangun Tembok Penahanan Tanah (TPT) di Kampung Pasir Idong RT 5 RW 1 dengan panjang 91 meter persegi.

Kepala Desa Kuta, Kusnadi mengatakan, progam Samisade sangat bermanfaat bagi pembangunan di desanya.

“Masyarakat pun antusias menyambut program ini, bagaimana tidak jalan yang sebelumnya tidak tersentuh pembangunan, kini bisa dirasakan langsung,” ujar Kusnadi kepada wartawan.

Apalagi, lanjut dia, pembangunan infrastruktur ini dikerjakan masyarakat melalui swakelola.

“Sekitar 10 warga terlibat dalam pekerjaan TPT ini dengan upah sesuai pasaran upah di Desa Kuta,” ucapnya.

Ia menargetkan, untuk pembangunan TPT bisa selesai tiga Minggu. “Sekarang sudah tiga hari pengerjaan,” terangnya.

Ia menambahkan, pembangunan TPT di Kampung Idong kenapa menjadi prioritas pembangunan. Sebab, tebingan ini kerap terjadi longsor ketika musim hujan turun.

“Semua juga tahu di lokasi itu sering terjadi longsor, maka kita fokuskan pembangunan TPT agar tidak terjadi longsor,” bebernya.

Selanjutnya, Pemerintah Desa Kuta melalui program Samisade akan melanjutkan pembangunan betonisasi jalan di Kampung Idong yang menghubungkan dua RT dan dua RW sepanjang 400 meter x 3 meter dengan ketebalan beton mencapai 20 centimeter.

“Selain menghubungkan dua RT dan RW, jalan ini menjadi akses penting ke areal pertanian,” jelasnya.

Ia berharap, dengan dibangunnya jalan ini mobilitas kendaraan menuju areal pertanian menjadi lebih maksimal, karena sebelumnya jalan tersebut hanya bisa dilalui kendaraan roda.

“Kan kalau bisa dilalui kendaraan roda empat, angkutan pertanian akan lebih mudah,” bebernya.

Sebelumnya, selain tidak bisa dikendarai roda empat, jalan ini masih dalam kondisi setengah aspal dan setangah tanah.

“Alhamdulillah dalam waktu dekat jalan ini bisa dilalui mobil dan bisa menjadi akses penting para petani,” ungkapnya.

Kendala pembangunan ini hanya pada mobilisasi material ke lokasi. Sebab, untuk sampai ke lokasi kendaraan harus melintasi jalan yang terjal. Kondisi ini akan lebih parah jika cuaca sedang diguyur hujan.

“Kalau hujan sudah dipastikan angkutan barang berhenti, karena bisa naik gak bisa turun,” tandasnya. =YUS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.