LEUWILIANG – Sebanyak tiga unit meteran Air Ledeng di dua Kecamatan yang ada dibawah naungan Cabang Perusahaan Daerah Air Minum Leuwiliang, Kabupaten Bogor, hilang dicuri maling.
Hilangnya tiga unit meteran air ledeng milik warga tersebut, maka jumlah meteran air Ledeng yang hilang terhitung sejak tahun 2023 hingga 2024 ini, mencapai 91 unit.
Meskipun yang dirugikan warga pengguna Air Ledengnya, namun pihak Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Lahuripan Leuwiliang tidak bisa tinggal diam. Bahkan PDAM Cabang Leuwiliang ecepatnya menggelar Preskom dan kordinasi dengan jajaran Sektor Kepolisian (Polsek) di tiga Kecamatan, yakni Leuwiliang, Cibungbulang dan Ciampea, bersama segenap Babinsa dan Babinkamtibmas dari ketiga kecamatannya.
“Kasus pencurian meteran ledeng milik warga, ditahun 2024 terjadi lagi, kejadian ini tidak bisa kami biarkan, sebab kerugian besar juga dialami oleh perusahaan, dimana akibat pipa air ledeng penyambung meterannya yang dipotong pencuri, menimbulkan kebocoran besar dan fatal,” kata Dani Prasetya Manager Cabang Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kahuripan Wilayah Leuwiliang kepada Pakar Online, Jumat (26/01/2024).
Lebih lanjut dikatakan Dani Prasetya, untuk tahun 2023 kasus pencurian meteran ledeng warga di tiga Kecamatan mencapai 88 unit, diantaranya di Cibungbulang sebanyak 4 unit, di Ciampea 10 unit, dan paling terbanyak terjadi di Leuwiliang yaitu 74 unit, sehingga keseluruhannya berjumlah 88 unit.
“Sedangkan kasus Pencurian yang terjadi di bulan Januari 2024 ini sebanyak 3 unit, diantaranya 2 Unit di Cibungbulang dan 1 unit lagi di Leuwiliang, dan total kerugian yang dialami warga pelanggan sejak 2023 lalu, mencapai Rp. 36.400.000,” ungkapnya.
Untuk keterlibatan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kahuropan Leuwiliang dalam menyikapi kasus pencurian ini agar tidak terus meningkat ditahun 2024 sambung Dani, pihak perusahaan sudah berkordinasi dengan seluruh stakeholder dari jajaran Kepolisian dan TNI di tiga wilayah kecamatan, bahkan pihaknya juga sudah membuat laporan resmi kepada penyidik agar kasus ini ditindak lanjuti.
“Pada pertemuan yang berlangsung di Kantor kami bersama jajaran Kepolisian, Babinkamtibmas dan Babinsa, kami berharap peran serta aparat, khususnya Babinsa dan Babinmas untuk turut membantu memberikan edukasi kepada masyarakat atau kepada warga calon pelanggan serta pelanggan tetap kami, agar sedini mungkin mau melakukan pencegahan pencurian dengan cara menutup meterannya menggunakan Box resmi PDAM, atau dengan penutup teralis besi dengan catatan angka meterannya tetap bisa terlihat dan mudah dicatat oleh para petugas pengontrol”, bebernya.
Selain itu kata Manager PDAM Leuwiliang Dani Prasetya, upaya antisipasi lain yang juga dilakukan pihaknya agar kasus pencurian meteran air ledeng tidak bertambah, kata dia audah dilakukan sejak lama dengan memberikan informasi dan edukasi melalui whats app pengaduan, termasuk melalui jaringan media sosial seperti Facebook, Tiktok, Instagram, snack video dan lainnya.
“Oleh karena itu kami menghimbau kepada semua pelanggan, agar mau melakukan langkah pengamanan dirumah seperti memasang CCTV pengintai, menutup meterannya dengan box resmi, ataupun memasang besi teralis pengaman pada box meterannya.” imbaunya.
Dani membeberkan, jumlah pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Leuwiliang yang tercatat sampai 25 Januari 2024, mencapai 18.300 pelanggan, yang tersebar di 27 desa di 4 kecamatannya.
“Dalam hal ini, kami mengharapkan adanya keterlibatan dari semua pihak yang bukan saja dari para pelanggannya, tetapi juga datang dari seluruh masyarakat untuk andil dalam mengawasi dan atisipasi agar tindak pencurian meteran air ledeng tidak terus meningkat dan terjadi lagi.” pungkasnya.
Terpisah, Yahya warga di Jalan Raya Galuga pelanggan PDAM Leuwiliang korban pencurian saat dihubungi Pakar Online menjelaskan, peristiwa pencurian meteran air ledeng miliknya itu di diduga berlangsung pada malam dinihari saat suasana sedang sepi dan semua penghuni rumah sedang. nyenyak tertidur pulas. =JEF
