Pelajaran Harus Tetap Maksimal, Bupati Minta Guru Lebih Adaptif Terhadap Perkembangan Teknologi

Bupati Bogor, Ade Yasin. Khaerul Umam | Pakar

CIBINONG – Bupati Ade Yasin menyebut, Pandemi Covid-19 berdampak luar biasa terhadap dunia pendidikan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Bogor. Karenanya, dia menginginkan adanya perubahan metode pelajaran dari seorang guru kepada siswa.

Ade Yasin menjelaskan, perubahan tersebut bisa dilakukan dengan adaptasi guru terhadap perkembangan teknologi. Dimana guru harus cakap dalam menggunakan media digital, cakap numerasi dan berkarakter dalam menghadapi tantangan global.

Sehinga, kata dia, semua stakeholder pendidikan harus beradaptasi mengajar dengan cara-cara baru yaitu belajar secara daring, hybrid learning, blended learning, karena selama satu tahun lebih harus belajar secara daring atau online. Apalagi online atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini belum bisa maksimal di semua wilayah mengingat infrastruktur internet dan gawai yang belum memadai.

“Jika siswa yang tinggal di perkotaan mungkin tidak terlalu banyak kendala, tetapi bagi siswa yang tinggal di pelosok atau wilayah blank spot tentunya ini akan repot, karena masih banyak desa-desa yang kondisinya masih blank spot. Sehingga harus ada inovasi yang dilakukan tenaga pendidik agar pelajaran tetap bisa tersampaikan dengan baik,” jelas Ade Yasin, Minggu (17/10/2021).

Menurutnya, dengan luas wilayah yang secara administrasi terdiri dari 40 Kecamatan, 435 desa dan kelurahan dengan jumlah penduduk 5,5 juta jiwa, Kabupaten Bogor memiliki 1.844 sekolah jenjang SD dengan 522.312 ribu peserta didik, dan 718 sekolah jenjang SMP dengan 208.164 ribu peserta didik yang tersebar di 40 kecamatan sehingga menjadi tantangan tersendiri untuk dapat memberikan layanan pendidikan yang merata dan berkualitas.

“Pemkab Bogor melalui Program Karsa Bogor Cerdas terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan pendidikan melalui berbagai program. Tentunya untuk mendukung sistem PJJ kami telah memasang wifi 240 titik, sekarang sudah ditambah menjadi 256 titik. Kami juga sudah memiliki 1.615 menara telekomunikasi di 389 desa atau 93,51 persen dari seluruh desa di Kabupaten Bogor sudah tercover internet baik melalui coverage seluler maupun free wifi,” ungkap Ade Yasin.

Begitu juga dengan ATM Pancakarsa. Menurutnya, itu sangat membantu dalam era digitalisasi ini, seluruh transaksi di Kabupaten Bogor sudah melalui cashless termasuk intensif guru honor, guru madrasah, guru PAUD, juga tenaga pendidik lainnya.

“Bahkan tahun ini kami juga meluncurkan 1.200 beasiswa untuk mahasiswa berprestasi dan beasiswa 20 ASN Magister Inovasi Regional, kita dukung seluruh ASN untuk berinovasi lalu kami sekolahkan mereka untuk mengambil S2. Program pendidikan lainnya seperti tuntas rehabilitasi ruang kelas SD dan SMP, Kartu Bogor Cerdas, PKBM bagi pesantren salafiyah untuk memberikan ijazah paket kesetaraan, sekolah inklusif di setiap kecamatan, serta bantuan operasional untuk lembaga diniyah takmiliyah dan TPQ,” terangnya.

Selain itu, melalui Dinas Arsip, Kabupaten Bogor juga telah meluncurkan ibogorkab yaitu aplikasi perpustakaan digital berbasis media sosial, yang dilengkapi dengan e-reader untuk membaca e-book dan fitur-fitur media sosial lainnya, sehingga pengguna dapat terhubung dan berinteraksi dengan pengguna lainnya.=MAM

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.