Kasus Melandai, Kabupaten Bogor Bersiap Hadapi Endemi Covid

dr. Agus Fawzi sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor. Jefry | Pakar

LEUWILIANG – Virus Covid-19 varian baru Deltacron hingga hari ini (27/3/2022) belum terdeksi masuk dan menyebar di Indonesia apalagi di Kabupaten Bogor. Hal itu diungkapkan dr. Agus Fawzi sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor kepada Pakar Online.

Agus menerangkan, meski Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkannya pada 9 Maret lalu yang berhasil mengidentifikasi varian baru Deltacron sebagai kombinasi varian Delta dan Omicron sudah muncul dibeberapa belahan negara, namun tak perlu dicemaskan kerena saat ini varian baru itu belum masuk Indonesia.

Menurut dia, kategori jenis virus Covid 19 varian baru yang menurut WHO digolongkan sebagai varian AY.4/BA dan cukup cepat penularannya, dikabarkan sudah muncul di Amerika Selatan, Amerika Serikat serta di beberapa negara Eropa. “Tetapi Alhamdulilah, sampai saat ini jenis varian Baru Covid19 Deltacron, belum terdeksi di negara kita apalagi di Kabupaten Bogor,” katanya.

Namun satu hal yang paling pokok yakni berdasarkan statement dari pemerintah pusat mengenai perubahan pandemi Covid-19 menjadi endemi, justru oleh Kabupaten Bogor dijadikan sebagai acuan kebijakan yang lebih penting.

“Kasus Covid19 di Kabupaten Bogor terus melandai, apalagi cakupan Vaksinnya juga sudah sangat tinggi, seperti dosis satu sudah 90 persen, dosis dua sudah diatas 70 persen. Sehingga Kabupaten Bogor kini telah memenuhi target yang ditetapkan oleh Presiden. Karena mengingat penetapan presiden untuk Maret 2022 ini Vaksinasi harus diatas 90 persen dan 70 persen, karena itulah herd comunity di Kabupaten Bogor sudah terbentuk”, bebernya.

Masih kata dr. Agus Fawzi, mengenai bakal hadirnya virus Covid19 varian baru di Indonesia, agar diketahui, Pemkab tidak terlalu mengkhawatirkannya. “Meskipun demikian semua pihak tetap harus waspada, terlebih kepada masyarakat harus mengedepankan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta kurangi berpergian,” tegasnya.

Jadi sekali lagi sambung dr. Agus Fawzi, untuk kasus Covid 19 di Kabupaten Bogor kini terus menurun dan tidak ada lagi muncul kasus baru, begitupun laporan harian yang di terima Dinkes dari semua Rumah sakit, puskesmas maupun dari pemerintah kecamatan dan desa, dimana jelang akhir Maret 2022 ini untuk warga Kabupaten yang terpapar Covid19, semakin landai. “Kita semua berharap jelang puasa Ramdhan dan seterusnya, Virus Covid19 di Kabupaten Bogor dan umumnya di Indonesia sudah tidak ada lagi,” tukasnya. JEF

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.