Dihadiahi Pisang dan Talas dari Warga tak Mampu Atas Kebaikannya, Sendi Fardiansyah Terharu

Bacawalkot Bogor Sendi Fardiansyah saat menerima pemberian dari warga yang pernah ia bantu, kemarin. IST

BOGOR – Banyak cara warga untuk mengungkapkan terimakasih kepada orang yang dianggapnya baik dan berjasa.

Salah satunya, dilakukan Pak Minan (77 thn) dan Mak Enah (63 thn) kepada bakal calon walikota Bogor, Sendi Fardiansyah dengan memberinya satu sisir pisang dan talas yang ditanam di sekitar rumahnya yang sempit itu.

Pasangan suami istri warga Gang Walet, Bubulak, Bogor Tengah ini melakukan hal tak terduga. Keduanya diantar anak dan cucunya tiba-tiba datang ke salah satu acara Halal BiHalal yang digelar para Organ Relawan Sendi, di salah satu hotel d i Kota Bogor, Senin malam kemarin (22/4/2024).

Mereka langsung masuk ke ruangan tempat acara yang sedang berlangsung. Sontak, kedatangan mereka mengagetkan seluruh peserta. Namun, suasana kaduh mulai reda setelah pembawa cara tahu dan mengumumkan bahwa mereka datang hanya untuk menemui Sendi dan mengucapkan terimakasih.

Sendi yang mengetahui dan akhirnya mengenal tamunya itu langsung menghampiri dan memeluknya.

“Oh Ibu Enah dan Pak Minan. Aya naon yeuh, bikin kaget saja,” ujar Sendi spontan, yang langsung dijawab Mak Enah dengan raut muka sangat gembira.

“Punten pisan Pak Sendi, saya dan keluarga sudah mengganggu. Saya datang hanya untuk mengucapkan terimakasih atas kebaikan Bapak. Namun, sebagai orang kecil, saya tak bisa membalas kebaikan Bapak yang setimpal. Saya hanya bawa hadiah satu sisir pisang dan talas saja,” ungkapnya.

Seperti diketahui, sebelumnya, Sendi memang pernah mengajak istrinya sahur keliling ke rumah-rumah warga kurang mampu.

Salah satunya, sahur bersama di rumah Mak Enah. Karena Sendi melihat rumah itu tanpa kamar dan tanpa sumur, spontan ia menawarkan untuk membuatkannya sumur tersebut.

Menurur Sendi, apa yang dilakukannya semata-mata karena panggilan hati sebagai tangungjawab moral dan sosial untuk membantu siapa saja yang memang membutuhkannya. Tentu, sepanjang dirinya ada dan mampu. Termasuk, membuatkan Mak Enah sumur.

Terkait dengan pemberian hadiah berupa pisang dan talas, Sendi mengaku sangat terharu dan bahkan malu. Hal itu terlihat saat Sendi menerima dan memeluk Mak Enah dengan mata yang berkaca-kaca.

“Jujur,saya tak bisa menyembunyikan rasa haru saya, sekaligus malu. Kenapa? Karena apa yang saya berikan kepada mereka itu belum seberapa. Tapi, balasan mereka ternyata luar biasa, sampai mencari-cari rumah saya hanya untuk mengucapkan terimakasih,” ujarnya.

Dari peristiwa itu, Sendi ingin mengingatkan semua, khususnya yang hadir di acara, bahwa jangan menganggap rendah masyarakat bawah yang mungkin tak mengenyam pendidikan tinggi.

“Barusan kita menjadi saksi, bahwa orang-orang di bawah yang katanya tak berpendidikan tinggi itu ternyata memiliki akhlak yang sangat mulia. Sebagai orang berpendidikan tinggi seperti saya, harus malu, karena mereka lebih paham tentang berterimakasih,” tegasnya.=ROY

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.