20 Desa di Kabupaten Bogor Masih Mengalami Lemah Sinyal

Ilustrasi wilayah yang mengalami susah sinyal. IST

CIBINONG – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bogor, Bayu Ramawanto menyebut hingga saat ini masih ada 34 desa dari 316 desa alami kesulitan sinyal atau blankspot.

Menurut Bayu, 34 desa yang alami blankspot ini tersebar di 20 kecamatan dan terparah di Kecamatan Jasinga, Sukajaya, Tenjo, Nanggung, Sukamakmur, Tanjungsari,

“Di wilayah Kecamatan Cijeruk dan Caringin juga ada. Jadi, ada sekitar 20 kecamatan 34 desa yang masih mengalami sinyal lemah,” ujar Bayu Ramawanto kepada wartawan, Minggu (9/10/2022).

Untuk mengurangi blankspot di wilayah-wilayah tersebut, Diskominfo terus melakukan koordinasi baik dengan Diskominfo Provinsi Jawa Barat maupun dengan Kementerian Kominfo, serta para pengusaha menara atau BTS dan provider.

Sehingga, sambung Bayu, terhitung sampai Agustus 2022 kemarin tinggal menyisakan 20 desa yang mengalami lemah sinyal.

“Diskominfo menargetkan hingga pertengahan Agustus 2023, 20 desa itu sudah merdeka dari blankspot,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, akses internet yang baik tentunya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Tidak hanya itu, pada tahun 2024 akan menjadi tahun politik juga, tentunya di era digitalisasi, peran jaringan internet sangat berpengaruh pada sukses Pemilu nanti.

“Saya berharap di pertengahan Agustus 2023 itu, 20 desa ini sudah mendapatkan sinyal internet yang stabil. Karena tidak menutup kemungkinan di tahun 2023 sudah mulai persiapan Pemilu karena dengan sistem digitalisasi akan lebih dimudahkan,” jelas Bayu.

Namun begitu, setiap wilayah yang mengalami blankspot tersebut mengalami kendala dibangun infrastruktur jaringan internet seperti kontur wilayah perbukitan.

“Makanya di bulan ini kita akan melakukan survei bersama untuk menentukan titik-titik dibangunya menara BTS,” pungkasnya.

Sebelumnya, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan menyebutkan bahwa upaya-upaya yang dilakukan tak lain untuk menjadikan Kabupaten Bogor cakap digital, meski secara geografis wilayahnya terdiri dari pegunungan, yang cenderung sulit mendapatkan jaringan internet.

Salah satu langkah yang telah dilakukan yakni pemasangan internet menggunakan fiber optic di seluruh kecamatan serta program wifi gratis di 240 titik ruang publik terutama di wilayah blank spot.

“Kini terdapat 264 titik wifi gratis tersebar di berbagai kecamatan. Kabupaten Bogor memiliki 1.615 menara telekomunikasi dengan coverage arena telekomunikasi mencapai 91,26 persen,” kata Iwan.

Ia juga menyebut dari 416 desa di Kabupaten Bogor, 326 di antaranya telah memiliki website desa sebagai sarana sosialisasi informasi desa dan 186 desa memiliki Kelompok Informasi Masyarakat (KIM).

“Saya mengajak masyarakat Kabupaten Bogor agar memanfaatkan internet dan teknologi digital untuk hal-hal yang positif dan kreatif, menambah daya saing, meningkatkan perekonomian, dan membangun Kabupaten Bogor,” tandasnya. =YUS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.