Sikapi Kenaikan BBM, Rakyat Menilai Puan Maharani Tidak Layak Maju Capres

Ketua DPR RI, Puan Maharani. IST

JAKARTA – Pengamat komunikasi politik Unibersitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, menyoroti aksi demo para buruh yang demo menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) di depan gerbang DPR RI yang membawa foto Puan Maharani yang sedang menangis.

Menurut mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta ini, Foto Puan Maharani memang sengaja dibawa para pendemo untuk mengingatkan Puan Maharani agar konsisten dalam merespons persoalan yang sama.

Jamiluddin menegaskan, dengan ekspresi aksi para buruh, Puan ditantang pendemo untuk juga menentang kebijakan Joko Widodo menaikkan harga BBM dengan tetesan air mata sebagaimana ia menentang yang kebijakan Susilo Bambang Yodhoyono.

“Tuntutan pendemo itu sangat wajar mengingat jabatan Puan saat ini sebagai Ketua DPR RI. Apalagi salah satu fungsinya mengawasi kebijakan yang diambil eksekutif,” kata Jamiludin saat dihubungi wartawan, Rabu (7/9/2022).

Dari fakta tersebut Jamiludin bilang, seharusnya Puan mendengarkan sungguh-sungguh aspirasi rakyat terkait kebijakan yang diambil eksekutif.

“Kalau rakyat menolak kebijakan eksekutif, sudah seharusnya Puan memperjuangkannya untuk membatalkan kebijakan eksekutif tersebut,” paparnya.

Puan, tambah Jamiludin, tidak seharusnya memahami kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM sementara mayoritas rakyat menolaknya. Sebab, dengajn model pandangan politik begitu, Puan jelas sangat tidak aspiratif dan tidak melaksanakan fungsi pengawasan.

“Kalau saat ini saja Puan sudah tidak aspiratif, tentu rakyat akan sulit menilainya layak menjadi presiden. Rakyat akan khawatir Puan akan mengabaikan suara rakyat bila nantinya menjadi presiden,” jelas Jamiludin.

Jamiludin juga mengulas analisa, jika Puan ingin sukses menjadi Capres dan kelak akan terpilih, maka saat inilah moment yang tepat menunjukkan dirinya sebagai pemimpin yang aspiratif.

“Jadi, momen kenaikan harga BBM akan menguji kelayakan Puan sebagai pemimpin yang sesungguhnya. Kalau Puan berani menolak kenaikkan harga BBM, maka ia layak menjadi capres pada Pilpres 2024,” pungkasnya. =MHD

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.