Relawan Ganjar Dinilai Gagal Pahami Pidato Anies

Anies Baswedan Saat Milad ke-21 PKS. (fb.aniesbaswedan)

JAKARTA – Bareskrim Polri menolak laporan polisi yang dilayangkan relawan pendukung Ganjar Pranowo soal pidato politik Anies Baswedan.

Laporan tersebut sedianya dilayangkan Relawan Ganjar Pranowo (GP) Center lantaran tak terima dengan narasi Anies yang membandingkan kinerja pemerintahan Joko Widodo dengan Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pada pidato Anies di Milad ke-21 PKS belum lama ini, Anies menyebut pembangunan jalan tol era Presiden Jokowi masih kalah dibanding era SBY.

Menanggapi hal tersebut, aktivis Kolaborasi Warga Jakarta, Andi Sinulingga, menyayangkan sikap relawan Ganjar Pranowo yang seolah memanfaatkan hukum untuk memukul kelompok kritis.

“Kebiasaan menggunakan hukum untuk memukul lawan politik,” kata Andi saat dihubungi wartawan, Rabu (24/5/2023).

Andi Sinulingga justru merasa kasihan dengan relawan Ganjar yang dinilai gagal paham. Pasalnya yang disampaikan Anies murni data BPS.

SBY membangun jalan 14.482 km/tahun dan Jokowi membangun 3.545 km/tahun. Rasio membangun jalan gratis SBY dibandingkan Jokowi adalah 4 kali per tahun.

Dikutip dari BPS disebutkan bahwa jalan nasional per tahun 2004 (tahun pertama SBY) ada 372.928 kilometer jalan nasional. Terdiri dari jalan negara sepanjang 34.628 kilometer, jalan provinsi 40.125 kilometer, dan jalan kabupaten/kota sepanjang 298.175 kilometer.

Per 2024 (sepuluh tahun kemudian) jumlah jalan nasional bertambah menjadi 517.753 kilometer. Terdiri dari jalan negara sepanjang 46.432 kilometer, jalan provinsi 53.528 kilometer, dan jalan kabupaten/kota sepanjang 417.793 kilometer.

Hal ini artinya SBY menambah total jalan nasional sebanyak 144.825 kilometer. Bila dirata-rata per tahunnya ada sekitar 14.482 kilometer jalan nasional yang berhasil dibangun SBY.

Sementara data BPS sampai tahun 2021 jalan nasional bertambah menjadi 546.116 kilometer. Jalan negara menjadi sepanjang 47.017 kilometer, jalan provinsi menjadi sepanjang 54.551 kilometer, dan jalan kabupaten/kota sepanjang 444.548 kilometer.

Artinya, sejak tahun 2014, Jokowi hanya berhasil menambah jalan nasional sepanjang 28.363 kilometer. Artinya, per tahunnya Jokowi hanya mampu menambah sekitar 3.545 kilometer jalan nasional saja.

SBY membangun 14,482 km/tahun dan Jokowi membangun 3,545 km/tahun. Rasio membangun jalan gratis rakyat SBY dibandingkan Jokowi adalah 4 kali per tahun.

Era Jokowi Gemar Bangun Tol Berbayar, Datanya Tepat!.

Data tol diambil dari data BPJT PUPR. Era Jokowi per Oktober 2014-Maret 2023 membangun jalan tol 1.848,1 km dan pemerintahan SBY kurun 2004-2014 Tol berbayar hanya 212 km.

Ini menunjukan bahwa Jokowi lebih senang membangun jalan berbayar daripada jalan nasional yang gratis.

“Kasihan amat ya relawan Ganjar ini, kurang piknik banget. Pantaslah kalau simpati publik merosot terus,” pungkasnya. =MHD

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.