Pemkab Bogor Buka Layanan Kesehatan Jiwa untuk Caleg Stres Karena Gagal dalam Pemilu

Ilustrasi layanan kesehatan jiwa untuk caleg stres. IST

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, membuka layanan kesehatan jiwa khusus calon anggota legislatif (Caleg) yang gagal dalam kontestasi Pileg 2024.

Layanan tersebut dibuka di empat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) milik Pemkab Bogor. Seperti RSUD Cibinong,
RSUD Leuwiliang, RSUD Ciawi dan RSUD Cileungsi.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Agus Fauzi menjelaskan, pada pelayanan kesehatan tersebut pihaknya dibantu oleh para psikiater dan spesialis kesehatan jiwa. Tujuannya, untuk mengantisipasi tingginya tingkat stres yang dialami caleg gagal di Kabupaten Bogor.

“Kita siapkan pelayanan psikiater di RSUD, ada spesialis kesehatan jiwa.
Meski untuk secara khusus memang tak seperti ini, tapi jika ada indikasi stres ya tinggal ke rumah sakit saja,” kata Agus kepada wartawan, Senin (25/12/2023).

Pada program tersebut, Pemkab Bogor membuka layanan konsultasi untuk para caleg gagal. Menurut Agus, potensi stres sangat tinggi terjadi mengingat mereka (caleg) berlomba-lomba untuk memenangkan suara hati masyarakat demi duduk di kursi DPR/DPRD.

“Jadi kalau ada caleg yang gagal atau gimana tinggal konsultasi saja ke dokter psikiater,” tuturnya.

Sementara, salah seorang Konselor Psikologi asal Cianjur, Sri Tedjaningsih mengungkap ada beberapa
faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan kejiwaan atau psikis dialami Caleg yang gagal pada Pemilu nanti. Salah satunya adalah faktor lingkungan.

Sri menjelaskan, kondisi itu terjadi ketika mental mereka tidak siap menerima kekalahan itu diperparah dengan tekanan dari lingkungan di sekitarnya. Sehingga, potensi mengganggu kejiwaan mereka begitu tinggi.

“Caleg ini bisa juga kena stres karena juga mendapatkan tekanan dari lingkungan, tekanan dari organisasi, tekanan dari dirinya sendiri,” kata Sri.

Sri membeberkan, mental yang tidak siap akan kekalahan tersebut tak lepas daripada modal besar yang dikeluarkan para caleg hingga miliaran rupiah.

Dengan modal itu, lanjutnya, otomatis ekpektasi caleg tersebut sangat lah tinggi. Sehingga tidak sedikit pun terpikirkan bahwasannya mereka bisa atau akan kalah dalam pertarungan Pemilu.

“Ada biaya yang harus dikeluarkan untuk menjadi caleg. Tidak hanya dari pinjaman yang dimiliki juga menjadi taruhan. Jadi ketika tidak sesuai dengan kenyataan otomatis timbul rasa stres,” tegasnya.

Untuk mencegah hal demikian, lanjut Sri, para caleg harus mempersiapkan segala kemungkinan yang terjadi. Salah satunya adalah persiapan mental.

“Artinya dalam hal ini perlu persiapan mental bahwa konsekuensi yang akan dihadapi lolos atau tidak lolos,” tandasnya. =MAM

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.