Dosen Sekolah Vokasi IPB Gelar Kegiatan Pengabdian Masyarakat di Kampung Perca Kota Bogor

Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat yang merupakan salah satu dari Tridarma Perguruan Tinggi digelar Dosen Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor. IST

BOGOR – Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat yang merupakan salah satu dari Tridarma Perguruan Tinggi digelar Dosen Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB) antara lain Medhanita Dewi Renanti, S.Kom., M.Kom.; Dr. Ir. Anita Ristianingrum, M.Si.; Dr. Hudi Santoso, S.Sos., MP.; Ir. Leni Lidya, MM; Aulia Hidayati, S.E., M.Ak. Kegiatan ini bertempat di Kampung Perca, Kelurahan Singdangsari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat, dengan tema “Pengembangan dan Pemasaran Produk Kampung Perca Bogor ”.


Kampung perca terbentuk saat pandemi tahun 2020 di tengah menurunnya tingkat perekonomian akibat covid. Dengan melihat kondisi yang ada, masyarakat bermusyawarah untuk menciptakan peluang usaha berdasarkan potensi yang ada yaitu memanfaatkan kain perca untuk membuat produk yang mempunyai nilai lebih tinggi.

Ide ini didukung oleh Ketua TP PKK Kelurahan Sindang Sari yang berpengalaman di bidang fashion dan didukung oleh Ketua Dekranasda Kota Bogor Yane Ardian. Saat ini kampung perca sudah berbentuk koperasi dengan nomor AHU-0006766.AH.01.29 Tahun 2022.


Kampung Perca merupakan Usaha Mikro kecil dan Menengah (UMKM) bidang fashion wilayah di Bogor Timur, Kelurahan Sindang Sari yang memproduksi produk fashion dari kain perca. Kampung perca terkenal dengan keberadaan industri kain perca yang menjadi sumber penghidupan sebagian besar penduduknya. Produk-produk yang dihasilkan kampung perca diantaranya: tas, outer, blazer, topi, udeng, lap tangan, keset, celemek, bantal, cempal, gantungan kunci.

Keberadaan kampung perca dengan potensi yang ada ini menarik warga untuk berkunjung dan menjadikan kampung ini sebagai salah satu tujuan wisata.


Pengrajin menjual produk dan menerima pesanan secara offline dan online, namun penjualan secara online belum maksimal. Secara garis besar ada 4 permasalahan utama yang dihadapi yaitu: pertama kurangnya pengetahuan dan keterampilan terkait riset produk, strategi digital marketing, branding belum banyak didapatkan, kedua: adanya penurunan penjualan karena desain yang monoton dan belum semua pasar dapat diambil karena keterbasan pengetahuan dan keterampilan desain kekinian produk.

Permasalahan ketiga yaitu terkait hospitality, sikap warga sekitar ketika ada kunjungan/tamu baik dari warga Bogor maupun dari luar Bogor sehingga diperlukan pelatihan terkait service excellence.

Permasalahan keempat yaitu kurangnya pengetahuan keuangan pengrajin terkait pencatatan keuangan dan perhitungan harga pokok produksi sehingga kesulitan dalam menentukan biaya produksi, harga jual dan perencanaan laba.


Solusi atas permasalahan tersebut dilakukan melalui pengembangan dan peningkatan kualitas produk, strategi pemasaran, branding, pemasaran digital (digital marketing) untuk memperluas jangkauan penjualan, serta pelatihan  hospitality dan keuangan.

Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui pelatihan-pelatihan yang dirancang sesuai kebutuhan dengan target audience yang sudah dianalisis. Kegiatan ini berhubungan dan mendukung SDGs 8 yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. =DRN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.