Libur Panjang, Dinas Perhubungan Turunkan Petugas Lalin di Jalur Alternatif

Ilustrasi macet di kawasan wisata. IST

CIBINONG – Kemacetan yang terjadi di jalur alternatif di kawasan wisata kerap terjadi pada saat libur panjang atau libur akhir pekan. Bahkan, kemacetan terjadi hingga berjam-jam lebih parah dari jalur protokol.

Menanggapi itu, Kepala Bidang Lalulintas Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Dadang Hengki mengatakan, untuk mengurangi kemacetan di jalur alternatif pada hari libur, Dinas Perhubungan menurunkan puluhan personel di jalur tersebut.

“Ada tim reaksi cepat ditugaskan, semua sekitar 25 petugas dibagi dua jalur alternatif,” ujar Dadang Hengki kepada wartawan, Kamis (13/7/2023).

Puluhan personel Dinas Perhubungan ini diterjunkan selama libur panjang dan libur akhir pekan di akhir bulan.

“Kan sebelumnya banyak keluhan macet parah di jalur alternatif, jadi akhirnya perlu adanya petugas di jalur itu,” ucapnya.

Selain itu, ke depan, Dinas Perhubungan akan membatasi kendaraan yang masuk ke jalur alternatif.

“Jadi seperti bus besar nanti tidak boleh masuk ke jalur alternatif, sehingga pengelola tempat wisata atau desa dengan Bumdesnya yang harus mempersiapkan kendaraan pengangkut,” terangnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Agus Ridhalah mengaku masih mengkaji pelarangan kendaraan besar masuk ke jalur alternatif.

Hal itu agar tidak terjadi kemecatan di jalur alternatif yang lebarnya kurang lebih 3 meter itu.

Sementara, masyarakat yang ada di sepanjang jalan alternatif Seuesepan-Cibedug-Tapos mengeluhkan kemacetan yang terjadi di akhir pekan. Banyaknya tamu hotel menggunakan kendaraan besar menjadi penyebab faktor kemacetan di jalur itu.

Bahkan, kemacetan parah kerap terjadi hingga kendaraan tidak bisa bergerak. Ruas jalan yang sebatas dua kendaraan, harus dipaksakan diterobos rombongan tamu hotel.

Edi warga Banjarwaru mengatakan, kamecetan di jalur alternatif Banjarwaru-Tapos semakin hari semakin parah. Beberapa kali protes sudah disampaikan baik ke pemerintah desa hingga kecamatan serta pihak terkait. “Tapi hanya wacana solusi yang belum ada realisasinya,” tandasnya. =YUS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.