Dishub Prioritaskan Pengadaan ZoSS SMPN 2 Sukaraja di Tahun 2024

Gerbang pintu masuk SMPN 2 Sukaraja. (Ist)

CIBINONG – Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor bakal memprioritaskan pengadaan zona selamat sekolah (ZoSS) di Jalan Raya Alternatif Sentul yang diusulkan SMPN 2 Sukaraja, pada Rabu (10/1/2024).

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dishub Kabupaten Bogor, Agus Ridho bahwa pihaknya menyetujui usulan pengadaan ZoSS di Jalan Raya Alternatif Sentul tersebut.

“Terimakasih usulannya, memang benar kalau Jalan Alternatif Sentul itu dijadikan satu jalur dan pastinya jalan itu menjadi jalur cepat bagi pengendaraan roda dua dan empat. Kalau begitu, maka saya pastikan akan memprioritaskan pengadaan ZoSS untuk SMPN 2 Sukaraja,” katanya kepada PAKAR, pada Rabu 10 Januari 2024.

Namun, menurutnya untuk pembangunan JPO (jalur penyebrangan orang) bagi para pelajar SMPN 2 Sukaraja perlu ada pertimbangan terlebih dahulu.

“Kalau pengadaan zona sekolah bisa kita pastikan tahun ini jadi prioritas tapi kalau JPO kita harus pertimbangkan terlebih dahulu. Karena anggaran untuk pembangunannya itu lumayan cukup besar,” ungkapnya.

Pemberitaan sebelumnya, Sebanyak 1.428 siswa SMP Negeri 2 Sukaraja terancam keselamatannya usai jalur lambat di Jalan Alternatif Sentul dibuka.

Perlu diketahui Jalan Alternatif Sentul tersebut memiliki dua jalur yakni jalur cepat dan jalur lambat, namun beberapa pekan lalu jalur lambat tersebut dibuka, sehingga menjadi satu jalur yakni jalur cepat.

Hal itu dikeluhkan oleh Kepala SMPN 2 Sukaraja, Dedi Budi Sumardi bahwa jalur lambat di Jalan Raya Sentul kini telah dibuka menjadi satu jalur yang sebelumnya terdapat dua jalur.

“Kemarin kita baru pertama masuk sekolah setelah menjalankan libur semester dan libur hari natal tahun baru. Setelah kita masuk, jalur lambatnya sudah dibuka, sehingga mengancam keselamatan siswa dan orang tua murid saat antar jemput peserta didik,” katanya kepada PAKAR.

Maka dari itu, ia mengaku pihaknya pun segera melayangkan surat permohonan ke Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor untuk membuatkan JPO (jembatan penyebrangan orang) di Jalan Raya Alternatif Sentul tersebut.

“Saya langsung mengusulkan pembangunan JPO ke Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor untuk mempermudah para siswa saat berangkat dan pulang sekolah. Terutama posisi SMPN 2 Sukaraja ini berada di jalan raya alternatif Sentul,” ungkapnya.

Bukan hanya itu dirinya pun meminta untuk dibuatkan zona selamat sekolah (ZoSS), beri kita rambu lalu lintas, hal itu bertujuan untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan dikawasan luar lingkungan sekolah.

“Kita juga mengusulkan untuk pengadaan ZoSS termasuk garis kejut kawasan sekolah dan rambu lalu lintas untuk penyebrangan siswa. Supaya untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan oleh kita sebagai pihak sekolah,” jelasnya.

Sementara itu orang tua murid, Dina mengatakan bahwa pembukaan jalur cepat di Jalan Alternatif Sentul ini membahayakan pihak sekolah.

“Ini sangat membahayakan para siswa saat berangkat dan ketika pulang sekolah. Padahal pengguna kendaraan dijalur alternatif Sentul ini kencang-kencang, seharusnya diperhatikan juga keamanan dan kenyamanan dilingkungan sekolah khususnya untuk keselamatan para peserta didik,” tukasnya. AGE

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.