4 Tahun Gak Selesai, Warga Pertanyakan Sertifikat Hasil Proda 2017

Kepala Urusan Pemerintahan Desa Sukamulya, Agus Santhony saat diwawancarai media di ruang kerjanya, sambil menunjukan data 14 warga yang belum menerima sertifikat dari Proda tahun 2017. Fahri | Pakar

RUMPIN – Sebanyak 14 warga di Desa Sukamulya, Kecamatan Rumpin yang sejak tahun 2017 telah menyerahkan berkas dan bukti kepemilikan tanah untuk dapat sertifikasi lahan melalui program daerah (Proda) sertifikasi lahan, mempertanyakan keseriusan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) melalui Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor.

“Warga sudah berulangkali datang ke kantor desa bahkan ke kantor BPN Cibinong. Namun anehnya, hingga sekarang belum juga kelar atau selesai,” ungkap M. Nasir (48) warga Kampung Leuwiranji, RT 6 RW 2 Desa Sukamulya, Kecamatan Rumpin, Jumat (29/1/2021).

Pria yang juga menjabat Ketua RT ini mengeluhkan lambatnya proses pembuatan sertifikat kepemilikan lahan/tanah atas nama istri nya. Ncing, sapaannya mengungkapkan, selain lahan miliknya tersebut, saat ini masih ada 14 warga lainnya yang hingga sekarang belum selesai dan belum menerima sertifikat lahan/tanah dari proda 2017.

“Padahal semua berkas sudah diberikan, yang jurang sudah diperbaiki dan dipenuhi. Tapi 4 tahun tidak kelar – kelar juga,” cetus Ncing dengan nada kesal karena mengungkapkan rasa kecewa.

Dikonfirmasi hal ini, Agus Santhony Kepala Urusan (Kaur) Pemerintahan Desa Sukamulya membenarkan jika masih ada 14 bidang tanah milik warga yang belum selesai sertifikasi nya dari Proda 2017 karena belum ada tanda tangan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor.

“Iya kami sudah terima aduan warga dan sudah sampaikan kepada BPN Kabupaten Bogor. Tapi jawabannya hingga sekarang belum selesai,” ungkap Agus.

Ia menuturkan, dalam program sertifikasi lahan Proda 2017 lalu, Desa Sukamulya mendapat jatah 100 bidang. Sebanyak 51 sudah selesai dan sudah dibagikan. Lalu ada 5 sertifikat diserahkan secara simbolis di Pemkab Bogor.

“Yang 14 berkas masih belum selesai dan belum ditandatangani Kepala Kantor Pertanahan. Semoga cepat selesai, karena kami aparatur pemerintahan desa yang paling sering dikomplain warga,” pungkasnya. =Fahri

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.