Warga Warungkondang Cianjur Mulai Terima Bantuan Stimulan Rehabilitasi

CIANJUR—Terkait soal bantuan dana stimulan rehabilitasi dan rekonstruksi terus berprogres bagi warga rumah terdampak gempa di wilayah Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur. Pasalnya, jenis pekerjaan meliputi rusak ringan, sedang, dan berat saat ini sudah hampir selesai. Demikian hal tersebut, disampaikan Camat Warungkondang, Ali Akbar kepada wartawan Rabu (4/10/2023).


Menurutnya, bantuan stimulan rehabilitasi dan rekontruksi rumah rusak akibat gempa bumi bermagnitudo 5,6 beberapa waktu lalu di wilayahnya meliputi tahap I sampai III. Hasil monitoring di lapangan, kata Ali, sebagian besar sudah memasuki tahap penyelesaian. “Memang berdasarkan hasil laporan dari desa-desa, bantuan rumah terdampak gempa bumi baik itu rusak berat, sedang, dan ringan sudah mencapai tahap ketiga. Alhamdulillah, berdasarkan hasil pengamatan, sebagian besar sudah memasuki penyelesaian,” katanya.


Saat ini, kata Ali sedang memasuki tahapan pendataan untuk penerima bantuan tahap keempat. Pendataan terakhir bantuan stimulan tahap keempat yang diterima pihak kecamatan berasal dari Desa Bunikasih. “Rencananya akan dilakukan kegiatan uji publik. Data penerima bantuan stimulan tahap keempat akan dipampang di setiap desa, termasuk di tingkat RT dan RW. Ini dilakukan supaya penerima bantuan sesuai ketentuan,” ujarnya.


Diapun mengaku tak memungkiri jika masih terdapat warga korban terdampak bencana yang rumahnya rusak masih tinggal di tenda pengungsian. Mereka mayoritas merupakan warga yang selama ini tempat tinggalnya mengontrak.
“Tidak terlalu banyak jumlahnya. Mungkin di bawah lima persen dari jumlah keseluruhan warga terdampak. Sebagian besar dari mereka yang masih tinggal di tenda memang bukan pemilik lahan. Artinya, selama ini mereka hanya mengontrak,” imbuhnya.

Ali mengaku waktu itu terdapat ada sekitar 30 KK yang tinggal di tenda pengungsian di Lapang Jagaraksa. Namun sekarang mereka sudah bisa menyewa rumah. “Kita lakukan pendekatan dan memberikan bantuan sewa rumah. Sekarang tenda pengungsian berangsur kosong. Tadinya mereka berharap ada bantuan dari pemerintah yang tidak memiliki rumah dengan status mengontrak,” jelasnya.

Saat inipun, lanjut Ali, masih ada lima kepala keluarga yang tinggal di tenda di kawasan Hutan Kota. Sebetulnya kelima KK ini sudah terdata sebagai penerima bantuan stimulan tahap ketiga. “Tapi mereka komplain karena rumah yang mereka tempati sudah rata dengan tanah. Sedangkan mereka menerima bantuan dengan kriteria rusak sedang. Jadi saat ini sedang dalam proses banding. Makanya belum bisa menyelesaikan pembangunan rumah,” terangnya.

Ali berharap proses banding bisa segera selesai dan merealisasikan bantuan yang disesuaikan dengan kondisi bangunan rumah. Pasalnya, Ali khawatir terhadap psikologis warga karena terlalu lama tinggal di tenda. “Kendala di lapangan itu masih banyak. Kami senantiasa memonitor di lapangan. Kami juga wanti-wanti masyarakat. Jangan sampai setelah menerima bantuan tidak digunakan membangun rumah sesuai ketentuan. Ada saja di lapangan yang pembangunannya tak sesuai spek, seperti ukuran besi dan lainnya. Kita beri masukan agar bangunannya sesuai ketentuan,” pungkasnya. NDI/SYA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.