Warga Tiga Desa Ngeluh Pembakaran Kapur di Ciampea Berlangsung Siang Hari

CIAMPEA – Warga tiga desa, yakni warga Benteng, Cibadak dan Desa BojongRangkas di Kecamatan Ciampea, kembali mengeluh dengan muncul lagi kegiatan pembakaran kapur menggunakan Ban bekas dan oli Bekas di kawasan Gunung Kapur Cibodas Ciampea. Selidik punya selidik Keluhan warga itu beralasan, pasalnya, akibat pembakaran kapur menggunakan Oli bekas dan ban bekas. Tak ayal lagi hampir setiap hari pemukiman warga di tiga desa itu, nyaris tertutup oleh asap tebal yang mengandung Limbah B3.

Abah Iyeng warga Kampung Karang Mas, Desa Cibadak menegaskan, untuk memberikan penyadaran, para tokoh masyarakat sebelumnya sudah berkali kali menegur dan melaporkan ke pemerintah Kecamatan agar kegiatan pembakaran dilakukan saja pada malam hari termasuk jangan menggunakan bahan bahan berbahaya seperti pakai ban bekas apalagi oli bekas. “Itu warga pekerja maupun pengusahanya malah cuek dan seolah masa bodoh pada keluhan warga.”kata Abah Iyeng kepada pakuanraya.com.

Dia menambahkan, dengan hampir setiap harinya kampung warga diselimuti gumpalan asap hitam dari pembakaran kapur yang dilakukan pagi sore itu, dampaknya sangat beresiko bagi lingkungan sekitar. “Bukan itu saja, asap hitam itu juga sudah membuat piring piring, gelas, dan sendok untuk keperluan makan dirumah bahkan nasi di atas meja makan kerap ada warna kehitaman berjelaga”, tukasnya.

Lee Bun KiM (Edo Buntaran) warga Desa Benteng menambahkan, akibat dari kegiatan pembakaran Kapur yang dilakukan tidak sesuai aturan dan se enake Dewe di lakukan pada pagi, siang dan sore hari. “Kini menyebabkan Ciampea menjadi salah satu daerah yang punya tingkat pencemaran udaranya paling tinggi di Bogor Barat,” bebernya.

Bahkan pernah sepengetahuan Kim, yakni sekitar empat atau lima tahun lalu dimana semua warga pengusaha pembakar kapurnya berjanji untuk tidak membakar pada pagi dan siang hari, termasuk siap meninggalkan kebiasaan lama pakai bahan bakar oli bekas dan Ban bekas. “Tapi kenyataan nya janji mereka bohong. Oleh karena itu Saya berharap agar pemerintah kabupaten Bogor segera menertibkan warga dan pengusahanya yang sekarang bakar kapur menggunakan oli bekas dan Ban bekas yang dilakukan pada siang hari,” tukasnya.

Sampai berita ini diturunkan, jajaran Muspika Kecamatan Ciampea dan Pol PP kecamatannya belum dapat di konfirmasi untuk dimintai keterangannya terkait kini kembali marak warga pembakar kapur yang melakukan pembajakan ya pada siang hari dan menggunakan bahan bakar Ban bekas dan oli bekas. JEF

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.