Wandik Cianjur Ajak Antisipasi Cegah Kekerasan dan Kenakalan Pelajar

Bupati Cianjur, H. Herman Suherman. Esya | Pakar


CIANJUR—Gara-gara kasus penganiyaan yang menimpa seorang pelajar SD dan berujung hingga meninggal dunia diwilayah Kabupaten Sukabumi. Akhirnya, harus menjadi pelajaran bagi semua elemen di Kabupaten/Kota diwilayah Jawa Barat (Jabar). Hal ini sebagai bentuk antisipatif terhadap potensinya dengan meningkatkan pengawasan dari semua pihak.


Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Cianjur, Mochamad Ginanjar, mengahrapkan agar semua pihak bisa terlibat untuk mencegah potensi terjadinya kekerasan di kalangan pelajar, karena ini tugas bersama. Pasalnya, ini memang bukan hanya peran orang tua, tapi juga guru serta pemerintah daerah dan jajaran.

“Memang para orang tua harus mengawasi saat anak mereka berada di lingkungan rumah. Terus guru, bagaimana mengawasi anak didik mereka saat berada di lingkungan sekolah. Kemudian kami (Dewan Pendidikan) maupun pemerintah bagaimana menyosialisasikan bentuk aturan hukum terhadap seseorang yang melakukan tindak pidana,” tegas Ginanjar kepada wartawan usai menghadiri pekan kreativitas siswa SD di Lapang Markas Yonif Raider 300/Brajawijaya, Senin (13/3/2023).


Saat ini ,lanjut Ginanjar, perlu wadah penyaluran positif bagi kalangan pelajar agar mereka tidak terkontaminasi pengaruh buruk dari lingkungan. Oleh karena itu, pekan kreativitas siswa yang diinisiasi Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur yang menjadi salah satu bentuk wadah penyaluran hal positif.
“Oleh karena itu, dengan tersalurkannya kreativitas siswa, maka diharapkan bisa mencegah pengaruh buruk dari luar. Mereka bisa eksis dengan minat dan bakatnya. Sebagai tambahan, perlu juga ditanamkan pendidikan agama supaya ada ‘rem’ ketika mereka terpengaruh hal buruk dari lingkungan,” tegasnya.


Sementara itu, Bupati Cianjur H. Herman Suherman mengaku memang perlu merapatkan barisan untuk mencegah terjadinya potensi kekerasan di kalangan pelajar ini. Termasuk di dalamnya mengintensifkan sosialisasi dampak buruk kekerasan.


“Mudah-mudahan dengan terus digencarkannya sosialisasi melibatkan forkopimda, forkopimcam, termasuk tokoh masyarakat dan alim ulama, di Kabupaten Cianjur tidak terjadi. Peran orang tua dan guru juga sangat penting mencegah terjadinya hal itu,” pungkasnya. SYA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.