CIBUNGBULANG – Kasus Kartu Tanda Penduduk (KTP) ganda yang terjadi disejumlah wilayah di Kabupaten Bogor, mendapat sorotan berbagai pihak. Sejumlah aktivis menyoroti terjadinya penggandaan KTP yang diduga untuk kepentingan oknum-oknum dalam kepentingan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM). Dalam kasus inipun, ditemukan fakta bahwa KTP ganda yang ditemukan ternyata dicetak oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bogor.
Aktivis Bogor Barat, Fernando Abdillah mengatakan, tentunya jika kepala Disdukcapil Kabupaten Bogor tidak bisa memberikan sangsi tegas terhadap oknum-oknum maka harus geletakan jabatanya.
“Sangat disayangkan diduga adanya keterlibatan oknum Disdukcapil, joki UMKM dan juga oknum bank BRI, dalam KTP ganda ini. Kasus ini harus diusut tuntas karena telah terjadi perbuatan melanggar hukum pidana,” tegasnya.
Ia menjelaskan, setelah dilakukan investigasi dan pendataan di lapangan, para aktivis di Bogor Barat sudah mengamankan puluhan KTP dan beberapa buku rekening milik penerima bantuan BPUM yang memiliki KTP ganda. “KTP yang saya kantongi yang di buat oleh oknum di Diadukcapil ada sekitar 25 KTP, dan ada beberapa buku rekening bank BRI, tentunya kita fokus terhadap penggandaan KTP terlebih dahulu karena kita memiliki data kuat terhadap KTP yang digandakan,” jelasnya.
Dalam kasus KTP ganda ini, dirinya beserta jajaranya meminta kepada pemerintah Kabupaten Bogor ikut adil menyikapi hal tersebut dan bertanggung jawab. “Ketika tidak terungkap oknum Disdukcapil, saya meminta Bupati mencopot kepala Disdukcapil, kalau tidak bisa merapihkan jajaranya terkait penggandaannya KTP, lebih baik mundur dari jabatanya dan Bupati mencopot secara tidak hormat walau bagaimanapun ini merugikan negara,” tandasnya.
Sangsi tegas juga harus diberikan kepada oknum-oknum penggandaan KRT, dan bila perlu masuk ranah pidana agar hal ini tidak kembali terulang. “Saya berharap Kadisdukcapil tegas terutama bagi oknum yang terbukti penggandaan KTP, hasil audensi kita dan disdukcapil terkait KTP tersebut ternyata asli buatan disdukcapil, tentunya dalam hal ini kadis dan jajarannya harus merapihkan dan memberikan sangsi tegas,” harapnya.
Sementara itu, Kadisdukcapil Bambang Setiawan membenarkan bahwa KTP ganda yang dibuat oknum tersebut asli cetakan Disdukcapil Kabupaten Bogor. “Setelah kita cek melalui aplikasi Siak ternya betul KTP tersebut asli keasliannya dan benar adanya, disitu saya liat yang paling terbanyak di Kecamatan Cibungbulang,” ujarnya.
Namun, ia mengaku baru tahu persoalan kasus KTP ganda ini. “Saya juga baru tau hal tersebut dari rekan media, tentunya kita besok akan menghadirkan operator dari Kecamatan Cibungbulang,” jelasnya.
Untuk mengetahui apakah ada keterlibatan staf maupun karyawan Disdukcapil, Kadis mengaku akan melakukan penelusuran. “Saya dan jajaran saya yang ada di sini tidak ada keterliban terkait pembuatan KTP tersebut, akan tetapi kita akan telusuri kebeneranya nanti juga akan ketauan kalau itu ada persengkongkolan itu akan tindak tegas secara aturan kepegawaian,” kilahnya.
Sejauh ini dirinya belum bisa memastikan siapa dibalik dalang hal ini. Namun akan menjadi cacatan dirinya terkait kasus tersebut. “Kita akan pelajari dulu karna saya tidak tau oknum tersebut siapa,” singkatnya. FIR