Unida Kukuhkan Prof Mohamad Ali Fulazzaky, Sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Teknologi Pangan

Pengukuhan Prof Mohamad Ali Fulazzaky, sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Teknologi Pangan. (Dok.Unida)

CIAWI – Universitas Djuanda (Unida) Bogor, mengukuhkan Prof Mohamad Ali Fulazzaky, sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Teknologi Pangan.

Dikukuhkan dalam rapat senat terbuka di Aula Gedung C Kampus Unida Bogor Sabtu (24/9),
Pengukuhan tersebut dipimpin langsung oleh Chancellor Unida, Martin Roestamy.

Usai dikukuhkan, Prof Mohamad Ali memberikan orasi ilmiah berkenaan dengan hasil penelitiannya yang bertajuk “Mass Transfer Factor Models and Modified Mass Transfer Factor Models: An Introduction to the New Kinetic Equations”.

“Model Mass Transfer Factor (MTF) dikembangkan pada tahun 1996 sebagai bagian dari Tesis yang diteliti. Satu artikel model MTF dipublikasikan pertama kali ke International Commission on Irrigation and Drainage Conference, Montreal, Canada, pada tahun 2002,” paparnya dalam keterangan tertulis yang diterima PAKAR, Senin (26/9).

“Kesimpulannya, model MTF dan MMTF sebagai model kinetik baru dapat digunakan untuk menyelidiki mekanisme dan kinetika penyisihan zat terlarut oleh berbagai jenis reaktor atau berbagai macam aplikasi model,” sambungnya.

Prof Mohamad Ali Fulazzaky sendiri merupakan pria yang lahir di Desa Meugit Kayee Panyang Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Dia menamatkan pendidikan Ph.D pada bidang Kimia dan Mikrobiologi Air dari tahun 1993 sampai tahun 1996 di Université de Pau et des Pays de l’Adour, Prancis.

Selama berkiprah, Prof Mohamad Ali Fulazzaky, banyak menghasilkan berbagai artikel ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah internasional bereputasi sehingga memiliki pencapaian keilmuan yang luar biasa, yakni termasuk pada pada top dua persen ilmuwan paling berpengaruh di dunia pada urutan 15 dari 58 ilmuwan Indonesia.

Chancellor Unids Bogor, Martin Roestamy, menyampaikan selamat atas keberhasilan Prof. Mohamad Ali Fulazzaky telah mencapai guru besar yang sudah dinanti.

“Saya mengucapkan selamat kepada Prof. Dr. Mohamad Ali Fulazzaky, CES, D.E.A bersama istri dan putra-putrinya. Selamat, bapak sudah mencapai capaian tertinggi seorang dosen. Capaian luar biasa dari Prof. Dr. Mohamad Ali Fulazzaky, CES, D.E.A ini semoga menjadi motor penggerak bagi insan akademika Universitas Djuanda,” ungkapnya.

“Saya berharap, apa yang dilakukan oleh Prof. Dr. Mohamad Ali Fulazzaky, CES, D.E.A kita contoh, kita ikuti dan konsisten. Tugas beliau adalah bagaimana membantu mendorong dan meningkatkan publikasi ilmiah Unida Oleh karena itu, para dosen muda ayo belajar.
Beliau jam terbangnya luar biasa, masuk ke dalam 2 persen top ilmuan dunia,” sambungnya.

Sementara itu, Rektor Unida Bogor, Prof. Suhaidi mengatakan, bahwasanya sebagai insan Unida sudah seharusnya mensyukuri momentum pengukuhan ini di mana salah satu insan akademika Unida tah meraih gelar profesor yang benar-benar expert dalam bidangnya.

“Saya selaku pribadi dan institusi mengucapkan selamat, semoga dengan dikukuhkannya Prof. Dr. Mohamad Ali Fulazzaky, CES, D.E.A sebagai guru besar akan semakin meningkatkan peran dan fungsi perguruan tinggi. Hari ini Universitas Djuanda menuntaskan perannya untuk mencetak seorang guru besar. Sesorang yang akan berperan sebagai pendidik, peneliti, pengabdi, penuh profesionalitas dan menerapkan nilai ketauhidan dalam kiprah keilmuan, kemasyarakatan dan kehidupan pribadinya,” ujarnya.

Prof. Suhaidi menambahkan, pencapaian guru besar oleh seorang dosen yang diputuskan melalui Surat Keputusan Presiden RI merupakan penghargaan yang sangat prestisisus yang diberikan oleh pemerintah. Tidak semua orang, khususnya dosen yang mampu meraih dan menyandang gelar profesor.

Mencapai gelar sebagai seorang guru besar, kata dia, bukan akhir dari pencapaian karir seorang dosen, tetapi justru menjadi awal untuk lebih menjadi contoh bagi masyarakat khususnya dosen lain di Unida.

“Mari kita jadikan pencapaian Prof. Dr. Mohamad Ali Fulazzaky, CES, D.E.A ini sebagai uswah untuk senantiasa menyemangati setiap dosen. Semoga Prof. Dr. Mohamad Ali Fulazzaky, CES, D.E.A juga tetap berkenan membimbing dosen-dosen lain untuk dapat mencapai Guru Besar. Sejatinya sebuah pencapaian adalah saat kita dapat membuat orang lain di sekitar kita menjadi lebih baik,” sambungnya.

Sementara, Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jawa Barat-Banten, Samsuri yang hadir dalam pengukuhan itu berpesan, menjadi seorang profesor harus perlu terus meningkatkan produktivitas, terutama dalam implementasi tridarma sehingga dapat memberikan motivasi lebih bagi para dosen lainnya.

“Justru ketika sesorang diberi gelar profesor, tugas pertama ialah leading terdepan dari sisi kualitas untuk menghasilkan karya hasil riset yang lebih hebat. Kalau terus menerus ini kita wujudkan, kita akan maju, karena disitulah peran profesor. Saya sangat berharap, begitu lahir profesor itu tidak hebat sendiri, tetapi harus bisa membantu melahirkan profesor yang lain, tentunya yang sebidang. Semoga Unida dan Prof Ali semakin sukses dalam arti memberikan kontribusi besar untuk bangsa indonesia,” tandasnya. =MAM

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.