Tinjau Pembangunan Jembatan Rawayan Terpanjang, Ini Kata Dandim 0621

Dandim 0621 Letkol Inf Sukur Hemanto di dampingi Kepala Desa Ciaruten Ilir tinjau pembangunan jembatan rawayan di Desa Ciaruten Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Firman | Pakar

CIBUNGBULANG – Dandim 0621 tinjau pembangunan jembatan rawayan terpanjang yang dibangun oleh Kodim 0621, pembangunan jembatan antara kecamatan Cibungbulang dengan Kecamatan Rancabungur.

Jembatan rawayan yang berlokasi di Desa Ciaruten Ilir dengan Desa Rancabungur tersebut agar meningkatkan pembangunan diwilayah terisolasi, sehingga tidak ada warga yang harus ditandu saat melahirkan.

Dandim 0621 Letkol Inf Sukur Hemanto mengatakan, jembatan tersebut merupakan jembatan penghubung Desa Rancabungur dengan Desa Ciaruten Ilir Kecamatan Cibungbulang. Jembatan tersebut dibangun Kodim 0621 yang dikoordinir oleh Korem 061 Surya Kancana bogor dengan pertimbangan tingginya aktifitas dan mobilitas masyarakat.

“Salah satu jembatan yang dibangun adalah jembatan raweyan, yang ada di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang. Jembatan dengan panjang 125 meter dan lebar 1,2 meter merupakan jembatan terpanjang dari 33 titik jembatan yang sedang di bangun oleh Kodim 0621 Kabupaten Bogor di tahun 2021 ini,” ungkapnya kepada wartawan, Selasa (12/10/2021).

Ia juga membeberkan, pembangunan jembatan tersebut di satu sisi bisa meningkatkan ekonomi masalah mengingat tidak jauh dari lokasi jembatan ada situ budaya.

“Selain itu. Adanya beberapa situs dan prasati peninggalan sejarah juga menjadi pertimbangan di bangunnya jembatan raweyan ciaruten tersebut. Pembangunnya Jembatan di harapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarkat melalui sektor pariwisata,” ujarnya.

Ia menjelaskan, dengan adanya peristiwa yang sempat terjadi salah satunya ibu hamil yang sempat ramai dibicarakan akbiat minimnya infrastruktur, sehingga hal ini membuat dirinya mendorong agar meningkatkan pembangunan diwilayahnya terisolasi.

“Banyaknya daerah terisolir di Wilayah Kabupaten Bogor, provinsi Jawa Barat. Membuat berbagai aktifitas Masyarakar sering kali terhambat. Salah satu contoh adalah aktifitas medis dan kesehatan seperti yang terjadi beberapa waktu di Kampung Gunung Menir, Desa Pabangbon Leuwiliang, yang dimana seorang ibu muda terpaksa harus ditandu oleh sejumah orang saat akan melahirkan,” bebernya.

Dengan hal tersebut, ia pun tidak membangun jembatan di satu lokasi saja, melain 12 titik pembangunan jembatan rawayan. “Peristiwa seorang ibu yang melahirkan hingga harus ditandu dan viral di media massa tersebut membuat Komando Distrik Militer 0621 Kabupaten Bogor merespon peristiwa tersebut dengan membangun jalan dan puluhan jembatan penghubung untuk mempermudah akses aktifitas masyarakat di sejumlah lokasi di kabupaten Bogor,” cetusnya.

Sementara itu, Eva warga kampung Muarajaya mengatakan, dengan pembangunan jembatan tersebut dirinya merasa senang sehingga tidak harus memutar jauh jika ingin berpergian. “Jauh kalo muter, harus memakai waktu satu sampai setengah jam itu pun kalo ga macet, karna kan kita melewati pasar,” ujarnya.

Ia pun merasa senang dengan pembangunan jembatan rawayan tersebut, namun sedikit takut jika melewati jembatan tersebut. “Ya seneng, cuma takut ya, karna kita belum pernah melewatkan jembatan gantung seperti itu,” singkatnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.