BOGOR – Setelah dua orang anggota DPRD Kota Bogor terpapar positif Covid-19, kini bertambah satu orang dinyatakan positif sehingga total wakil rakyat yang positif berjumlah tiga orang. Dugaan sementara, para wakil rakyat itu terpapar virus corona usai melakukan kunjungan kerja (kunker) ke luar kota.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor, Atang Trisnanto mengungkapkan dari hasil tracing sudah 25 orang dari pegawai dan anggota dewan yang sudah dilakukan Swab test.
“Kalau secara tracing kita belum bisa memastikan, karena namanya covid ini bisa terpapar dimana saja. Mobilitas anggota dewan tinggi. Ada kunjungan kerja, rapat, sidak, pertemuan dengan warga dan juga di sarana prasarana publik, sehingga belum bisa dipastikan,” ungkap Atang kepada pakuanraya.com, Kamis (24/6/2021).
Menurut Atang, dari tiga kasus positif beserta kontak eratnya, tidak semuanya berasal dari Komisi I. “Ada juga dari Komisi IV dan pansus. Karena tidak dalam satu rombongan komisi sehingga ini bisa terpapar dimana saja,” jelasnya.
Atang mengatakan, terakhir kali anggota dewan melaksanakan kunker ke Semarang, Jawa Tengah. “Kita lebih banyak kunjungan di seputaran Jawa barat. Kalaupun di Jawa Tengah hanya di beberapa daerah perbatasan antara Jawa tengah dan Jawa barat. Paling jauh kemarin ke Semarang,” terangnya.
Politisi PKS ini menjelaskan bahwa setiap kegiatan DPRD selalu mengedepankan protokol kesehatan (prokes) 5M. “Mau rapat, kunker, sidak, diskusi dengan warga atau pun pengawasan pembangunan selalu mengedepankan prokes. Kasus ini sudah menjadi warning bagi kita untuk lebih berhati-hati dan segera melakukan langkah cepat,” paparnya.
Atang juga memastikan bahwa pekan ini DPRD tidak akan melaksanakan kunker. “Pekan ini tidak ada kunker Insya Allah. Kami laksanakan tracing dulu, sebab pekan depan ada paripurna penyampaian pertanggungjawaban pengunaan APBD tahun sebelumnya,” imbuhnya.
Saat disinggung apakah hingga akhir tahun memang sudah terjadwal agenda kunker. Atang mengaku belum mengetahuinya, hal itu lantaran penjadwalan dilakukan sebulan sebelumnya. “Kita belum tahu penjadwalan sebulan ke depan seperti apa,” ujarnya.
Kendati demikian, kata Atang, untuk giat kunker kedepannya, DPRD terlebih dahulu akan melihat situasi dan kondisi terakhir. Lebih lanjut, ia memastikan pengisolasian anggota atau pegawai yang positif maupun kontak erat, akan sesuai mekanisme yang sudah ditetapkan Dinas kesehatan.
“Yang jelas tugas saya sebagai Ketua DPRD Kota Bogor adalah memastikan kepada tiga orang yang positif, siapa saja yang kontak erat langsung dilakukan penelusuran,” ungkapnya.
Atang menambahkan bahwa pihaknya sudah melakukan swab PCR terhadap 25 kontak erat dan tracing untuk mengetahui tingkat penyebaran. Saat ini di gedung DPRD Kota Bogor juga telah melakukan pembatasan secara ketat atau semi lockdown, dimana kegiatan kerja tidak dilakukan di kantor DPRD, tapi secara online.
“Kita akan terus tracing Sampai di titik hilirnya. Pegawai yang boleh masuk maksimal 25 persen, bahkan kita harus terus turunkan sampai titik paling rendah. Yaitu bagi pegawai yang harus menyelesaikan pekerjaan mendesak dan tidak bisa ditunda boleh WFO. Mudah-mudahan bisa segera kita atasi,” tutupnya. RIF