Terlalu Lama, Bupati Minta Jeda Penerima Vaksinasi Booster Dipotong Hingga 3 Bulan

Bupati Bogor, Ade Yasin. (Prayoga | Pakar)

CIBINONG – Bupati Ade Yasin menyebut jangka waktu enam bulan untuk menerima vaksin booster bagi masyarakat yang sudah lengkap menjalani vaksinasi hingga dosis dua terlalu lama.

Bukan tanpa alasan, Ade Yasin menyebut jika kondisi itu berbanding terbalik dengan tingginya angka kasus penularan Covid-19 di Kabupaten Bogor yang setiap harinya lebih dari 1.000 kasus per hari.

Dia pun meminta Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi (KPC-PEN), untuk memangkas jeda dari penerima vaksinasi dosis satu dan dua untuk mendapatkan dosis tiga (booster).

“Ini kan untuk percepatan ya, maka dengan waktu enam bulan itu cukup jadi kendala buat kami. Kami mendorong supaya minimal tiga bulan lah setelah menerima dosis 2 supaya bisa diberikan booster, karena pemintaan banyak tapi terkendala aturan,” kata Ade Yasin, Minggu (20/2).

Ade Yasin mengungkapkan jika hingga saat ini realisasi vaksinasi di Kabupaten Bogor sudah menyentuh angka sekitar enam juta jiwa atau melampaui dari target sekitar 4,2 juta jiwa. Namun untuk realisasi penerima booster masih terbilang rendah.

“Ya makanya saya harapkan, bisa dibuka P-Care agar kita bisa menginput data penerima booster. Jadi yang belum enam bulan setelah penerima vaksin dosis 2, minimal 3 bulan setelahnya bisa menerima booster,” tutur Ade Yasin. =MAM

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.