Terjadi di Desa Sindangraja Cianjur, Warga Keluhkan isi Bahan Pokok BPNT Tidak Sesuai

Inilah sejumlah bahan pokok dari Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Sindangraja, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, yang dikeluhkan warga karena tidak sesuai. Endi | Pakar

CIANJUR – Viral di media sosial (Medsos) pada aplikasi tiktok, seorang ibu dengan nada agak tinggi menyinyir Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Sindangraja, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, yang diduga tidak sesuai harga bantuan yakni Rp200 ribu.

Dalam video tiktok @miantidewiO berdurasi 54 detik tersebut, semua barang yang didapat keluarga manfaat tak senilai harga. Kalimat pertama yang keluar dalam video tersebut menyindir soal kacang tanah yang sudah bubuk dan kecil, lalu daging sapi diprediksi setengah kilogram, dan beras 10 kilogram. Suara dari seorang ibu yang diketahui bernama Mia (32) itu membandingkan pasti dapat barang yang bagus jika beli di Pasar Ciranjang.

Mia Warga Kampung Bungbulang, Desa Sindangraja Kecamatan Sukaluyu, ini mengaku membuat video tersebut lantaran kesal, sebab kualitas daging dan kacang tanah yang diterima orangtuanya jelek. “Saya lihat kurang bagus, makanya sedikit komplain. Tidak ada niat menjatuhkan. Banyak kok yang Terima daging dan kacang yang sama, tapi mereka takut. Makanya saya buat video itu, supaya semua tahu dan ke depannya lebih bagus lagi,” ungkap Mia saat ditemui di rumahnya, Senin (25/4/2022).

Mia menegaskan jika orangtuanya Imas (50) mendapatkan bantuan yang dibelikan sembako, sehingga sudah seharusnya kualitas sembako yang didapat bagus. “Kita bukan minta dan ngemis, beli dari uang bantuan,” ujarnya.

Dia juga menyebut jika dengan uang yang sama, dirinya bisa mendapatkan komoditas yang lebih bagus dengan jumlah yang lebih banyak jika belanja langsung ke pasar. “Kalau bagi saya mah mahal, cari untung mahal. Kalau saya ke pasar bisa lebih banyak,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Cianjur, Hero Laksono, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Namun, perempuan yang meramaikan kualitas sembako BPNT tersebut bukan merupakan KPM. “Jadi yang memviralkan itu anak dari penerima BPNT,” tuturnya.

Hero berkilah bahwa dirinya sudah turun langsung ke lapangan dan mengecek masalah yang viral tersebut. Menurutnya dari segi aturan, sembako yang di saluran sudah sesuai pedomam umum. Namun terkait adanya kualitas sembako yang dirasa kurang, KPM berhak untuk menukarnya.

“Jadi sebenarnya bisa ditukarkan jika kualitas sembakonya kurang bagus. Tapi semuanya sudah selesai, KPM dan pihak e-warong sudah musyawarah. Ke depannya diharapkan pihak e-warong juga tetap menjalankan aturan dan memberikan sembako yang berkualitas,” kilahnya. NDI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.