JASINGA – Lingkungan perkampungannya terkepung oleh banjir bandang di Kampung Sendung Desa Kalong Sawah, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, salah satu warga yang merupakan lansia memilih untuk bertahan.
Kepala Dusun 3 Endang Ibrahim mengatakan, kronologis peristiwa putus jembatan di RT 7/8 itu merupakan penghubung jalan dengan Kampung Parung Sapi Cilogak dan kampung sendung Desa Kalong Sawah akibat air yang deras aliran di Sungai Cidurian. “Air deras ditambah hujan deras membuat air menghantam jembatan dan memutus jembatan yang dibuat dari swadaya warga tersebut,” ujarnya, Selasa (7/9/2021).
Endang Ibrahim membeberkan bahwa ada puluhan kepala keluarga yang masih terisolir pasca terjadinya bencana yang terjadi kemarin sore sekitar pukul 17:00 WIB. “Selain Ada 22 KK ditambah ada pondok pesantren dengan jumlah santri sekitar 50 orang menolak untuk dievakuasi dengan alasan yang tidak dapat dipahami, namun setelah dicek BPBD Kabupaten Bogor tidak ada korban dalam peristiwa ini,” bebernya.
Sementara itu, Siti (70) warga Kampung Sendung mengatakan, dirinya memilih untuk bertahan karena dirasa masih cukup aman dan tidak begitu parah. “Saat kejadian itu saya sedang di rumah, sempat panik sedikit, tapi saya tetap bertahan di rumah saat peristiwa semalam itu,” ujarnya.
Lebih lanjut, Siti menjelaskan bahwa dirinya memilih bertahan dan enggan dievakuasi lantaran sudah nyaman di lingkungan rumahnya. “Saya sudah betah di sini, aman, di sini kan ada jembatan, anak-anak kalau sekolah lewat sana, tapi ini jembatannya terputus,” paparnya.
Terkait alasan enggan dievakuasi, Siti beralasan bukan karena barang berharga yang ada di dalam rumahnya. “Tidak khawatir sih, karena memang tidak ada barang-barang berharga, tidak ada, saya tetap di sini,” ungkapnya.
Siti pun membeberkan bahwa di area lingkungan rumahnya terdapat 17 kepala keluarga yang bertahan. “Ada 17 KK di sini yang bertahan, karena memang air tidak masuk ke dalam rumah, hanya sampai ke area depan halaman rumah,” ungkapnya. FIR