
BOGOR – Telaga Silet berlokasi di Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, menggelar lomba mancing sultan dalam rangka happy anniversary Haji Silet ke 69 tahun. Telaga Silet memiliki dua kolam besar, pertama kolam galatama golosor dan kedua kolam galapung. Untuk event yang digelar kali ini dilaksanakan di kolam galapung yang diminati para angler mancing mania.
Dengan harga ticket Rp15 juta, lomba mancing sultan itu memperebutkan hadiah utama satu unit Toyota Calta dan satu unit Suzuki Ertiga. Selain itu juga diberikan hadiah juara induk ke 2 sebesar Rp55 juta dan trophy, induk ke 3 Rp35 juta dan trophy, unduk ke 4 Rp20 juta dan trophy. Untuk total unduk Rp20 juta dan trophy. Sedangkan juara total ke 2 RpRp55 juta dan trophy, induk ke 3 Rp35 juta dan trophy, unduk ke 4 Rp20 juta dan trophy. Untuk total unduk Rp20 juta dan trophy. Ada juga juara total ikan merah A dan B masing-masing Rp10 juta.
Sebanyak 60 peserta dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti event bergengsi tersebut. Para angler mancing mania bukan saja dari daerah Bogor, tetapi ada angler dari Bandung, Purwakarta, Serang, Cilegon, Magelang, Malang, Surabaya dan Kalimantan. Telaga Silet yang memiliki kolam sangat bagus dan luas dengan sejumlah fasilitas dan area parkir kendaraan cukup luas, sejak pagi hari para angler dari berbagai daerah sudah berdatangan untuk berlomba.

Haji Abdul Kadim atau yang dikenal Haji Silet mengatakan, event kali ini di ikuti oleh 60 peserta. “Alhamdulilah karena melihat kolamnya bagus dan ikannya merata, dan memang sudah lama tidak ada event besar seperti ini. Peserta juga dari berbagai daerah ada dari Bogor, Bandung, Purwakarta, Serang, Cilegon, Magelang, Malang, Surabaya dan Kalimantan,” ucapnya.
“Para pemancing ini tetap happy, kita kasih fasilitas dan semuanya pada sehat. Karena dengan memancing ini alhamdulilah semuanya senang. Waktu covid saja, pemancing kebanyakan gak kena covid, karena selalu kena panas matahari dan happy. Melalui lomba mancing ini juga, terbangun kebersamaan dan kekeluargaan diantara para angler mancing mania ataupun komunitas mancing,” tambah Haji Silet.
Ia juga mengibaratkan, lomba mancing itu memiliki perbedaan dengan olahraga lainnya. Seperti kalau sepak bola, 11 orang dikali 2 sama dengan 22 orang, tapi selalu terjadi berantem. “Tapi kalau mancing, semuanya peserta pada ketawa, happy dan saling bercanda. Semuanya senang dan mendapatkan kebahagiaan tersendiri dengan lomba mancing ini. Lihat saja ada 60 pemancing, ketika lomba, semuanya happy dan senang,” pungkasnya. RIF