BOGOR – Tawuran antar kelompok remaja yang terjadi di Lapangan Sakura, Desa Kota Batu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor memakan satu korban. Lengan pemuda asal Ciomas nyaris putus akibat pembacokan.
Humas Polres Bogor, AKP Ita Puspita Lena mengatakan kejadian tersebut terjadi Selasa, 14 Juli 2022 sekitar pukul 05.00 WIB.
“Waktu kejadian, anggota Polsek Ciomas sedang melakukan patroli dan memang banyak kelompok remaja yang nongkrong. Sepertinya sudah janjian tawuran,” kata AKP Ita Puspita, Rabu (15/6/2022).
Dirinya membantah kasus yang terjadi di Ciomas bukan disebabkan karena geng motor, melainkan tawuran antar kelompok remaja.
“Kita sudah melakukan pemeriksaan, dan itu bukan disebabkan karena geng motor. Ini tawuran antar kelompok remaja. Ya, ada korban, dan sudah dibawa ke rumah sakit terdekat,” sambungnya.
Saat ini, Polres Bogor sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut akibat terjadinya tawuran remaja.
“Saat ini kita sedang dalam pemeriksaan. Kalau remaja ini menggunakan senjata tajam artinya sudah masuk unsur pidana,” tegasnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Ciomas, Ipda Adi Purnomo mengatakan, bahwa kejadian yang memakan satu korban pembacokan di bagian lengan tersebut disebabkan oleh tawuran antar dua kelompok.
“Kronologinya, dua kelompok janjian di Lapangan Sakura untuk tawuran. Soal korban sedang memesan kopi, itu kan versi mereka. Kita juga kan belum meriksa saksi-saksi baik lawan ataupun korban,” jelasnya.
Ia juga menyebutkan korban dengan berinisial NM (20) ini saat ini sedang mendapatkan perawatan dari pihak rumah sakit. “Kalau amputasi atau tidak, saya belum tahu,” katanya.
Ipda Adi Purnomo menegaskan bahwa kejadian pembacokan tersebut terjadi karena tawuran antar dua pihak yang masih satu lingkup di Kecamatan Ciomas.
“Untuk pendalaman, kita kan belum meriksa saksi-saksi ya. Saya dengar dari informasi kemarin mereka sebagian saling kenal, masih satu kecamatan. Yang dari atas turun, yang dari bawah nunggu di lapangan,” terangnya.
Menurutnya, pihak kepolisian kerap kali memberi imbauan terhadap warga agar mencari keluarga atau anaknya jika malam sudah tiba.
“Kadang-kadang kepada keluarganya sendiri kami sudah sering mengingatkan, kenapa anak sudah menjelang pagi gak dicari, giliran sudah begini baru ramai,” ujarnya.
Saat ini, tambah Adi, pihak NM (20) telah melakukan laporan secara lisan kepada Polsek Ciomas.
“Secara lisan sudah laporan didampingi kuasa hukumnya. Tapi karena si korban ini sudah dewasa, kan harus laporan sendiri biar kita tahu kronologisnya. Nanti saat sudah membaik, sudah bisa diajak bicara, kita akan kunjungi korban,” pungkasnya. =AGE