CIBINONG – Bupati Bogor, Iwan Setiawan dipastikan tidak akan mampu menyelesaikan pembangunan hunian tetap (Huntap) warga terdampak bencana di wilayah Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.
Musabab, hingga memasuki akhir jabatannya sebagai Bupati, target pembangunan huntap tersebut akan menyisakan sekitar 700 hunian.
“Untuk 700 huntap itu InsyaAllah dilanjutkan di tahun 2024,” kata Iwan kepada wartawan, Rabu (4/10/2023).
Iwan mengaku saat ini Pemkab Bogor tengah fokus menyelesaikan sebanyak 3.100 huntap hingga akhir tahun 2023.
“3.100 huntap ini sedang berjalan ya. Kami targetkan selesai tahun ini dan sisanya itu di tahun depan,” katanya menegaskan.
Dari 3.100 huntap yang dibangun itu, Iwan mengklaim bahwa Pemkab Bogor telah memenuhi sarana dan prasarana (sarpras) untuk masyarakat.
Namun, dia menyadari masih ada kekurangan dimana kondisi huntap tidak dilengkapi dengan atap atau plafon dan juga plester.
“Anggarannya hanya Rp62 juta per huntap, jadi tidak ada atap, plafon dan plester ya. Karena kalau seperti itu butuh sekitar Rp100 kita. Tapi ini sudah sangat manusiawi menurut kami,” jelas Iwan.
Sementara berdasarkan data Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor sebelumnya, jumlah sekitar huntap tersebut berada di wilayah yang terdampak paling besar pada bencana 2020, yakni di Desa Cileuksa, Kecamatan Sukajaya.
“Tahun depan (2024) khusus Desa cileuksa yang banyak korbannya. Kemungkinan 700an huntap,” ungkap Kabid Perumahan DPKPP Kabupaten Bogor, Dede Armansyah beberapa waktu lalu.
Dede mengatakan, pembangunan 700 huntap itu sekaligus sebagai pembangunan huntap terkahir yang akan dilakukan DPKPP untuk para korban bencana yang terjadi yang menyerang Kecamatan Cigudeg, Jasinga, Nanggung, dan Sukajaya pada 2020. =MAM