Tak Pernah Dapat Bantuan, Sekolah MI Nurul Anwar Nyaris Roboh

Beginilah kondisi sekolah MI Nurul Anwar. (Yusman | Pakar)

CARINGIN – Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Anwar, di Kampung Babakan RT 04 RW 04 Desa Ciherang Pondok, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor sebagai sarana pendidikan sudah tidak layak huni.

Sebab, beberapa bangunan di sekolah yang berdiri sejak 2008 ini sudah terlihat tidak kokoh, ditambah atap sekolah yang langsung menghadap genteng tanpa memakai plafon membuat bangunan sekolah ini perlu direnovasi.

Selain itu, beberapa kayu penahan genteng juga sudah banyak yang rapuh, dan beberapa bagian terpaksa harus ditambah kayu penahan agar tidak roboh.

Bahkan, yang membuat miris, ada dua ruang sekolah di sekolah ini tidak memiliki kursi dan meja.

Kepala Sekolah MI Nurul Anwar, Asep Muhammad Yusuf Saefuloh mengatakan, sekolah sejak dibangun tahun 2008 dan mendapat izin operasional pada tahun 2012, sekolah ini tidak pernah mendapatkan bantuan rehab.

Upaya pengajuan dari mulai melalui online hingga surat resmi baik ke Kementerian Agama maupun Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor hingga provinsi sudah dilakukan.

“Mungkin belum rezekinya mendapatkan bantuan rehab sekolah,” ujar Asep seolah pasrah pada keadaan.

Sekolah dengan jumlah 77 murid ini kini harus belajar dengan penuh ketidaknyaman, karena kondisi bangunan yang kurang baik.

“Sekolah kami dibagi enam kelas, dari kelas satu sampai kelas enam, rata-rata kelas tak memiliki atap, jadi langsung ke genteng,” tuturnya.

Kerusakan ini, kata dia, selain karena faktor usia, sekolah ini juga tidak pernah mendapatkan bantuan. “Ya jadi kondisinya seperti ini,” jelasnya.

Bahkan, lanjut dia, ada dua ruang kelas tak memilikinya kursi dan meja. “Sampai-sampai guru honor di sini patungan buat bikin meja dan kursi dari triplek, padahal honor mereka juga kecil, tapi kasihan kan murid belajar tanpa kursi dan meja,” ungkapnya sambil menangis.

Ia ingin, sekolah yang dipimpinnya ini lebih baik. Dengan tempat yang nyaman otomatis akan berpengaruh pada proses belajar mengajar.

“Kami ingin anak-anak sekolah nyaman, tempat yang nyaman juga kalau tempatnya tidak nyaman pasti mereka belajarnya gak nyaman juga, akhirnya proses belajarnya juga tidak berhasil atau kurang maksimal,” terangnya.

Ia berharap, ke depan ada bantuan dari pemerintah baik dari Kemenag maupun Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor ataupun donatur untuk memperbaiki sekolah ini. Dengan begitu, tujuan sekolah ini mencetak generasi yang berbudi akhlak baik bisa terwujud.

“Yang paling saya inginkan ini renovasi atap, karena kan atap ini sudah hampir berbahaya di tahan disana-sini karena khawatir roboh,” keluhnya.

Ia pun menceritakan sempat salah satu genteng jatuh saat belajar. Beruntung genteng yang jatuh tidak menimpa siswa.

“Kondisi-kondisi seperti ini yang sempat terjadi di ruang kelas saat belajar, apalagi saat diguyur hujan, kita semakin khawatir,” tandasnya. =YUS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.