
PARUNG – Keberadaan tahu dan tempe serta minyak goreng curah di beberapa pasar tradisional mulai langka. Sedangkan minyak goreng kemasan masih dapat ditemukan namun dengan jumlah yang sangat terbatas.
Di Pasar Parung yang merupakan pasar tradisional terbesar di wilayah bagian utara Kabupaten Bogor, komoditas tahu dan tempe sudah langka. Untuk minyak goreng jenis curah juga sudah tidak ada. Kelangkaan komoditas ini terjadi sudah sejak beberapa minggu terakhir.
“Kalau minyak goreng kemasan masih ada satu dua toko yang menjual, rata-rata kemasan satu liter. Tapi itupun sangat terbatas. Kalau kata penjual sih, stok dagangan mereka juga dibatasi hanya 16 liter,” ungkap Eti Rusyati, Kepala Tata Usaha Pasar Parung PD Pasar Tohaga, Selasa (22/2/2022).
Hal senada diungkapkan Malih, Kepala Tata Usaha (TU) Pasar Ciseeng PD Pasar Tohaga. Ia menjelaskan, para pedagang tahu dan tempe saat ini tidak berjualan karena tidak ada barang. Begitupun toko penjual minyak goreng curah maupun kemasan sudah tidak ada stok barang.
“Kelangkaan sudah beberapa minggu ini. Kemarin-kemarin masih ada yang jual minyak goreng kemasan satu dan dua liter, tapi hari ini sudah kosong semua,” ucap Malih kepada wartawan media ini.
Menurutnya, saat masih ada toko yang menjual minyak goreng curah, harga dari komoditas itu masih stabil pada harga 18.000 rupiah per-liter. Namun karena stok yang tidak ada, maka hari ini tidak ada satupun toko yang menjual minyak goreng kemasan.
“Banyak pengunjung ke Pasar Ciseeng yang mencari minyak goreng, namun tidak ada. Kebutuhan masyarakat ini memang sudah mulai langka sejak Minggu kemarin,” tukas Malih. =FRI