CIANJUR – BRI akhirnya angkat bicara dan siap bertanggung jawab terkait hilangnya puluhan uang milik nasabah BRI di Kabupaten Cianjur, dengan jumlah mulai dari Rp5 juta sampai Rp51 juta. Pemimpin Cabang BRI Cianjur, Yoni Arianto, mengatakan, pihaknya telah menerima informasi dan laporan dari sejumlah nasabah yang menjadi korban atas hilangnya uang dari ATM mereka. Dia menduga kejadian tersebut merupakan kejahatan skimming yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
Skimming sendiri merupakan tindakan pencurian informasi kartu kredit atau debit dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu kredit atau debit secara ilegal. Menurut Yoni pihaknya siap bertanggungjawab kepada para nasabah atas kejadian tersebut. “Apabila terbukti merupakan tindak kejahatan skimming, BRI bertanggungjawab menyelesaikan hal tersebut,” ujar Yoni.
Dia mengaku saat ini pihaknya tengah melakukan investigasi bersama pihak-pihak terkait untuk mengatahui penyebab pasti atas hilangnya uang para nasabah tersebut. “Saat ini kita tengah melakukan investigasi bersama pihak-pihak terkait,” ungkapnya.
Ia juga mengimbau kepada para nasabah agar lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi perbankan. Tidak hanya itu dia juga menyarankan agar rutin melakukan penggantian PIN kartu ATM serta menjaga kerahasiaan data nasabah seperti nomor rekening tabungan, nomor kartu, nomor CVV kartu kredit, nomor OTP transaksi dan sebagainya kepada pihak manapun. “Diimbau untuk menjaga kerahasiaan semua data kepada pihak manapun termasuk yang mengatasnamakan BRI,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya uang milik puluhan nasabah BRI di Kabupaten Cianjur, mendadak hilang dari ATM mereka mulai dari Rp5 juta sampai Rp51 juta. Akibatnya mereka berbondong-bondong mendatangi Kantor Cabang BRI untuk menanyakan hal tersebut, Senin (5/4/2021). Seperti dialami Popy Damayanti (28) salah satu nasabah BRI asal Kecamatan Cianjur, dia mengaku mendapatkan notifikasi pengambilan uang tersebut dari Minggu malam namun baru diketahui Senin pagi. “Saya dapat notifikasi dari HP bahwa telah ada penarikan uang totalnya itu Rp5 juta. Padahal saya tidak merasa melakukan penarikan uang,” katanya.
Hal serupa juga dialami Asep Sadili (49) seorang nasabah BRI asal Warungkondang. “Kemarin hari Jumat saya mau mengambil uang di salah satu ATM sebesar Rp2,5 juta namun tidak bisa. Saya turunin jumlahnya jadi Rp1,5 juta namun tetap gak bisa. Hingga akhirnya saya ambil Rp1 juta dan itu bisa,” ujar Asep. Namun setelah diperiksa saldo yang sebelumnya tersisa di ATM Rp10 juta ternyata tinggal sisa Rp1 juta. NDI