BABAKANMADANG – Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor angkat bicara, setelah dikabarkan adanya 261 rumah di Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang tenggelam diterjang banjir beberapa hari lalu. Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengaku kalau pihaknya telah menerima laporan adanya banjir tersebut pada Jumat, 18 Maret 2023 kemarin.
“Kita sudah terima laporan kalau ada ratusan rumah di Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang yang menjadi korban banjir beberapa hari lalu. Dan nanti kita akan mengagendakan untuk turun langsung ke lokasi tersebut,” katanya kepada Pakar Online, Senin (20/3/2023).
Bukan hanya itu, pihaknya nanti akan mengajak Dinas terkait untuk melakukan kajian yang menjadi penyebab banjir rutinan tersebut. “Nanti kami akan mensurvei, lalu mencari tau apa penyebabnya. Dan memang informasinya yang saya dapat kalau banjir itu karena dampak dari pembangunan, makanya nanti kita akan melakukan kajian,” tegasnya.
Sebelumnya, sebanyak 261 kepala keluarga (KK) di Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor menjadi korban banjir akibat dampak dari dugaan pembangunan perumahan Bhakti Bangun Harmoni (BBH), Sentul Alaya dan Sampurna Academi.
Hal itu disampaikan Kepala Dusun I Desa Cijayanti, Mulyadi bahwa akibat terjadinya banjir pada Jumat, 18 Maret 2023 kemarin yang melibatkan 261 KK yang terdampak, sejumlah warga bakal melakukan aksi unjuk rasa kepada pengembang tersebut.
“Akibat banjir kemarin ada sebanyak 261 KK yang terdampak dan itu tersebar di 4 RW, terdiri dari RW 001, RW 002, RW 006 dan RW 009. Dan penyebabnya karena efek dari pembangunan perumahan BBH dan disamping itu ada Sentul Alaya dan Sampurna Academi,” katanya.(19/3)
Ia mengungkapkan para pengembang tersebut membangun perumahan tanpa membuat resapan, sehingga aliran sungai Cijayanti menyebabkan pendangkalan dan penyempitan. “Betul karena tidak ada respaan dan air langsung di alirkan ke sungai serta yang menyebabkan pendangkalan dan penyempitan sungai, bahkan hasil mediasi pengembang dengan warga, warga tetap ingin melaksanakan demo dan kami sudah memberitahukan ke instansi terkait masalah ini,” ungkapnya.
Lanjut, Mulyadi mengatakan kondisi warga saat ini akibat terdampak banjir sudah mendapatkan perhatian dari dinas terkait melalui Pemerintah Desa. “Tapi Hang di inginkan oleh warga adalah tidak ada lagi banjir sepanjang sungai tersebut. Karena bisa dipastikan ketika hujan dengan intensitas tinggi maka debit air itu akan meluap ke permukaan rumah warga,” katanya.
Ia juga menyebut akibat kejadian banjir tersebut ratusan kepala keluarga (KK) di Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor mengalami krisis air bersih. “Benar warga disini semua mengalami krisis air bersih, dan alhamdulilah saat ini ada satgas yang menggalakkan donasi untuk bantuan dan salah satu yang di perlukan saat ini adalah air bersih. Karena sumur dan sumber air yang ada menjadi kotor, sehingga untuk kebutuhan sehari hari sangat susah,” keluhnya.
Sementara itu Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko membenarkan kalau ada ratusan kepala keluarga (KK) di Desa Cijayanti jadi korban terdampak banjir beberapa hari lalu akibat meluapnya aliran kali Cijayanti. “Benar, beberapa hari lalu aliran kali Cijayanti dan kali sarapati meluap ke permukiman warga, yah untuk ketinggian debit air sekitar 100-200 cm. Dan kita sudah turun ke lokasi dan membantu sejumlah warga membersihkan lumpur pasca banjir kemarin,” katanya.
Ia juga menuturkan usai terjadi banjir kemarin, ratusan kepala keluarga (KK) di Desa Cijayanti mengalami krisis air bersih untuk keperluan sehari-hari. “Setelah banjir kemarin ada 40 KK yang terdampak krisis air bersih, maka dari itu kami BPBD Kabupaten Bogor memberikan bantuan 10.000 liter air bersih di kampung Cicerewed, RT 04,05/RW 01 dan untuk saat ini suplay air bersih sementara sudah terpenuhi,” tandasnya. AGE